Suara.com - Netzme, penyedia jasa sistem pembayaran digital, menggandeng Universitas Budi Luhur untuk menggelar program Desa Digital QRIS - untuk memaksimalkan potensi-potensi desa - di Provinsi Jawa Tengah.
Netzme dan Universitas Budi Luhur akan berkolaborasi dalam mencetak agen-agen perubahan desa yang nantinya akan menjadi mitra Netzme untuk meningkatkan literasi keuangan di daerahnya.
Misi utama dalam program kerjasama ini adalah pengembangan potensi daerah semaksimal mungkin dengan menggunakan media digital dan teknologi transaksi non-tunai sebagai dasar dari ekosistem digital suatu daerah.
“Kami ingin mengajak dan memberdayakan masyarakat untuk berkembang dan meningkatkan potensi desa dengan membentuk Desa Digital agar dapat tercipta perekonomian desa yang berkelanjutan” ujar Joseph Eko, Chief Marketing Officer (CMO) PT Netzme Kreasi Indonesia dalam siaran pers yang diterima Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Klinikgo Gandeng Netzme Untuk Sediakan Jasa Pembayaran Digital
Joseph mengatakan Netzme dan Universitas Budi Luhur bertekad untuk meningkatkan paparan desa-desa Indonesia pada kemajuan teknologi dengan harapan dapat memaksimalkan potensi wisata, budaya, dan ekonomi daerah tersebut.
Untuk tahap awal, Netzme dan Universitas Budi Luhur berfokus pada pengembangan ekosistem digital di tiga desa, yakni Desa Girikerto dan Wedomartani di Sleman, serta Desa Jabung di Klaten.
Program yang akan berlangsung selama 6 bulan ini juga memiliki ruang lingkup kerja yang sesuai dengan salah satu dari delapan program Kemendikbud Indonesia, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Sebelum di Jawa Tengah, Netzme juga telah sukses membangun Desa Digital yang memanfaatkan sistem pembayaran nontunai berbasis QRIS di Ciamis, Jawa Barat pada 2019 lalu.
Baca Juga: Seru, Alumni Universitas Budi Luhur Tes Motor Listrik Nasional BL-SEV01