Suara.com - Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa efektifitas vaksin Pfizer/BioNTech menghadapi Covid-19 varian Delta kini tinggal 39 sampai 40 persen, demikian diwartakan media-media setempat.
Haaretz, surat kabar tertua Israel, melaporkan bahwa efektivitas vaksin Pfizer cuma 40 persen untuk mencegah orang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau menengah. Sementara stasiun televisi i24News menyebut efektivitas vaksin Pfizer tinggal 39 persen.
Meski demikian vaksin Pfizer masih sangat manjur untuk mencegah pasien Covid-19 mengalami gejala berat: dengan tingkat efektivitas 88 persen mencegah orang dirawat di rumah sakit dan 91 persen mencegah gejala parah.
Data-data yang sama juga menunjukkan bahwa respons imun yang dihasilkan oleh vaksin Pfizer tidak bertahan lama. Efektivitasnya kini hanya tinggal 16 persen di antara mereka yang divaksin pada Januari 2021; 44 persen pada mereka yang divaksin pada Februari, 67 persen pada mereka yang divaksin Maret, dan 75 persen pada mereka yang divaksin April lalu.
Baca Juga: Singapura: 75 Persen Pasien Covid-19 Sebulan Terakhir adalah Mereka yang Sudah Divaksin
Meski demikian penting dicatat bahwa hasil studi Israel ini mungkin kurang akurat, karena sebagian besar data dikumpulkan dari area-area dengan jumlah kasus tinggi dan dari orang-orang berusia lanjut yang memang kelompok paling rentan terinfeksi Covid-19.
Adapun kesimpulan ini disampaikan Kementerian Kesehatan Israel berdasarkan data yang dikumpulkan selama periode 20 Juni sampai 17 Juli 2021, ketika Covid-19 varian Delta menyapu negara itu.
Dua pekan lalu Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa kemanjuran vaksin Pfizer turun menjadi 64 persen untuk mencegah orang terinfeksi atau mengalami gejala ringan akibat Covid-19.
Sementara itu pekan ini Pemerintah Israel mulai memberlakukan kembali pembatasan di ruang-ruang publik untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
Baca Juga: Jeda Penyuntikan Antardosis Pfizer Lebih Panjang, Bisa Tingkatkan Antibodi Lebih Kuat