Suara.com - Vietnam akan menjadi pusat pengembangan vaksin Covid-19 di Asia Tenggara atau Asean setelah pemerintah negara itu menyepakati transfer teknologi pengembangan vaksin dengan Rusia dan Amerika Serikat.
Pada Mei lalu organisasi kesehatan dunia WHO mengumumkan sedang mengevaluasi proposal dari sebuah perusahaan di Vietnam, yang ingin menjadi pusat teknologi vaksin Covid-19 berbasis mRNA.
Di dunia saat ini baru ada dua perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 berbasis mRNA. Keduanya adalah Moderna di AS dan vaksin buatan Pfizer/BioNTech. Pfizer adalah perusahaan asal AS sementara BioNTech asal Jerman.
Selain dengan Amerika Serikat, Kementerian Kesehatan Vietnam juga mengumumkan akan memproduksi vaksin Sputnik V buatan Rusia, demikian dilansir dari Reuters.
Baca Juga: 6 Jenis Vaksin Covid-19 di Indonesia: Sinovac, AstraZeneca hingga Moderna
Sebelumnya, seperti diwartakan Bloomberg, negara-negara di Asia dan Afrika saat ini sedang berupaya keras untuk memperoleh teknologi pengembangan vaksin berbasis mRNA, yang tergolong baru dalam dunia kesehatan.
Di Asia, selain Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan China, Indonesia juga berambisi untuk menguasai teknologi baru ini dan ingin menjadi pusat produksi vaksin mRNA di Asia Tenggara.
Sayangnya para produsen vaksin ini enggan menyerahkan teknologi baru mereka dengan mudah. China kabarnya akan bermitra dengan perusahaan AS untuk mengembangkan vaksin mRNA, sementara Malaysia sedang mengembangkan sendiri. Jika Vietnam berhasil melobi perusahaan AS untuk transfer teknologi vaksin mRNA maka pemerintahnya patut diacungi jempol.
Saat ini vaksinasi Covid-19 di Vietnam telah menggunakan beragam vaksin dan telah memesan 105 dosis vaksin dari berbagai perusahaan, mulai dari Pfizer, Moderna, hingga Sinopharm asal Tiongkok.
Vietnam juga sudah memiliki vaksin Covid-19 buatan dalam negeri yang dinamai NanoCovax. Vaksin ini diperkirakan akan mulai digunakan secara luas pada akhir 2021.
Baca Juga: 1,5 Juta Vaksin Moderna dari Amerika Tiba di Bandung