Suara.com - Amazfit belum lama ini mengeluarkan smartwatch terbaru di Indonesia lewat Amazfit Bip U. Jam tangan pintar yang meluncur November 2020 lalu ini dibanderol Rp 799.000 yang bisa didapatkan di beberapa e-commerce di Indonesia.
Suara.com berkesempatan mencoba Amazfit Bip U selama sebelas hari. Apa saja fitur yang ditawarkan dan bagaimana keunggulannya? Berikut review Amazfit Bip U:
Desain dan Layar
Amazfit Bip U hadir dengan ukuran dimensi 40.9 x 35.5 x 11.4 mm dan bobot 31 gram. Tali strapnya memiliki ukuran 118 mm untuk long version dan 76 mm untuk short version dengan bahan silikon.
Sementara layarnya berjenis IPS LCD berukuran 1,43 inci. Layar ini dilapisi dengan fitur anti gores 2.5D dengan lapisan anti sidik jari dan memiliki resolusi 302 x 320 piksel.
Baca Juga: Teaser Beredar, Smartwatch Amazfit GTR 2 LTE Siap Rilis ke Publik
Saat membuka kotak, kesan pertama yang saya rasakan adalah desainnya yang simpel. Isi dalam kotak juga hanya berupa smartwatch, charger, dan buku panduan.
Waktu diluncurkan, Amazfit Bip U tersedia dengan varian black, green, dan pink. Suara.com kebetulan mendapatkan varian warna hijau.
Saat dikenakan, jam tangan ini cukup ringan dan nyaman. Dengan beratnya yang hanya 31 gram dan strap silikon, ini cocok untuk dikenakan sehari-hari, meskipun sedikit lengket ketika tangan berkeringat.
Hanya ada satu tombol fisik di bagian kiri jam yang bisa difungsikan untuk mengaktifkan layar, melihat menu utama, kembali ke menu sebelumnya, hingga menampilkan mode latihan apabila ditekan. Satu tombol ini membuat jam cukup simpel dioperasikan.
Bezel layar bangain depannya cukup tebal, terutama di bagian bawah karena ada tulisan Amazfit. Sedangkan di belakang terdapat slot untuk pengisi daya yang menempel lewat magnet bersama sensor BioTracker™2 PPG untuk detak jantung and OxygenBeats™ untuk kadar oksigen dalam darah.
Baca Juga: Apple Watch Kini Bisa Digerakkan Tanpa Disentuh
Untuk mengoperasikan layarnya, pengguna hanya perlu menggeser dari atas, bawah, kanan, atau kiri. Jika diusap ke bawah maka menampilkan kolom pop up notifikasi dan pintasan, kiri dan kanan akan memperlihatkan pilihan menu, sedangkan usap ke atas menampilkan notifikasi dari smartphone.
Fitur Olahraga
Amazfit Bip U menyediakan 60 mode olahraga untuk latihan yang dibutuhkan pengguna, mulai dari lari outdoor dan indoor (treadmill), bersepeda outdoor dan indoor, berjalan, berenang, lompat tali, yoga, berbagai gaya menari dan seni bela diri, bola voli, dan banyak lagi.
Saat digunakan untuk olahraga, jam tangan akan mencatat beberapa data seperti jarak yang ditempuh, kecepatan, perubahan detak jantung, hingga kalori yang terbakar secara real-time. Jam juga bisa memberikan peringatan apabila detak jantung terlalu tinggi saat latihan.
Fitur Kesehatan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Amazfit Bip U memiliki dua sensor penting di bagian belakang seperti BioTracker™2 PPG dan OxygenBeats untuk pengukuran detak jantung dan oksigen dalam darah.
Khusus sensor detak jantung atau BioTracker PPG, sensor ini dapat memantau berapa detak jantung pengguna secara real-time 24/7. Pengaturan bawaannya dapat mengukur denyut nadi dalam jangka 10 menit. Jika mau diatur, jam juga menyediakan opsi mulai dari 1, 5, 10, 30 menit, atau lewat manual.
Sedangkan sensor oksigen dalam darah mestik dilakukan secara manual. Untuk melakukannya, pengguna hanya tinggal menggeser ke layar Sp02 dan pilih ukur.
Sayangnya, sensor memerlukan waktu cukup lama, sekitar 40 detik. Jika terlalu banyak gerak, maka sensor akan gagal mengukur kadar oksigen. Untuk mendapatkan hasil akurat, pengguna juga disarankan untuk diam sejenak atau meletakkan tangannya di atas meja.
Lalu ada fitur SomnusCare untuk mencatat waktu tidur. Pengguna dapat memonitor berapa lama tidur nyenyak, tidur ringan, tidur REM, hingga tidur siang. Data ini juga bisa dipantau per hari atau minggu, asalkan jam tangan turut dikenakan saat tidur.
Selanjutnya ada fitur memantau stres dan latihan pernapasan. Amazfit Bip U dapat membantu pengguna untuk memantau aktivitas menjadi lebih rileks dan kapan harus beristirahat. Jika kadar stres tinggi, jam akan memberikan latihan pernapasan yang membantu menyeimbangkan tingkat stres si pemakai.
Terakhir adalah fitur yang bisa mencatat siklus menstruasi dan hari ovulasi. Ini cukup berguna untuk kalangan perempuan.
Baterai dan Konektivitas
Amazfit Bip U ini diklaim bisa bertahan hingga sembilan hari pemakaian biasa atau lima hari dengan penggunaan berat. Saat dicoba, memang klaim tersebut cukup tepat. Jam tangan ini mampu bertahan hingga tujuh hari dengan pemakaian terkoneksi smartphone dan kecerahan 50-25 persen.
Apabila baterai habis, jam tangan ini bisa diisi dengan charger magnet yang disediakan. Pengguna hanya perlu mencolokkan kabel USB dengan port seperti kepala charger HP atau lewat laptop. Selama di-charger dari 0-100 persen, jam tangan ini memerlukan waktu sekitar satu jam.
Amazfit Bip U juga bisa terkoneksi dengan smartphone. Sejak pertama kali dinyalakan, pengguna akan diarahkan untuk menginstal aplikasi Zeep yang tersedia di iOS dan Android. Setelahnya, jam tangan akan menampilkan QR Code yang bisa dipindai dari aplikasi ponsel.
Aplikasi Zepp bisa menyinkronkan dengan jumlah pesan teks, email, dan notifikasi dari sejumlah aplikasi populer yang ada di ponsel. Aplikasi juga memberi banyak opsi seperti set alarm, prakiraan cuaca, remote control untuk kamera, timer, pemberitahuan ketika duduk terlalu lama, hingga fungsi temukan telepon.
Kemudian aplikasi juga bisa mengubah layar depan jam tangan, yang menurut saya pribadi sangat kurang. Aplikasi menyediakan banyak opsi wallpaper yang bisa dipilih sesuai keinginan.'
Kesimpulan
Amazfit Bip U bisa menjadi pilihan untuk memantau fitur kesehatan dan olahraga yang cukup hanya dengan jam tangan. Pengguna juga tak perlu menghubungkan secara real-time smartphone dengan jam karena menu yang disediakan di smartwatch sudah cukup menjangkau semuanya.
Sementara kekurangannya, Amazfit Bip U harus selalu terhubung dengan smartphone untuk memaksimalkan fitur GPS yang tersedia. Jika tidak, maka pengguna tidak akan mengetahui lokasi olahraga terbaik yang perlu dilakukan. Selain itu, menghubungkannya dengan smartphone juga membuat baterai jam maupun ponsel menjadi lebih boros.