Kemenkominfo Temukan 1.850 Postingan Hoaks Vaksin Covid-19 di Media Sosial

Senin, 19 Juli 2021 | 11:20 WIB
Kemenkominfo Temukan 1.850 Postingan Hoaks Vaksin Covid-19 di Media Sosial
Ilustrasi Berita Hoaks Mengenai Covid-19. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyorot tiga isu terkait berita keliru yang beredar di media sosial.

Adapun isu yang beredar mulai dari hoaks dan disinformasi Covid-19, vaksin, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Terkait hoaks dan disinformasi Covid-19, sepanjang 23 Januari 2020 hingga 18 Juli 2021, telah ditemukan 1.763 isu hoaks.

Semua itu tersebar ke dalam 3.817 postingan media sosial, di mana 3.356 postingan di antaranya telah diturunkan atau di-take down.

Baca Juga: Menkominfo Minta Media Sosial Aktif Cegah Peredaran Hoaks Covid-19

Beragam temuan tersebut ditindaklanjuti dengan penegakkan hukum Sebanyak 767 kasus yang dilakukan sampai dengan 15 Juli 2021 lalu.

Terkait vaksin Covid-19, sepanjang 4 Oktober 2020 hingga 18 Juli 2021 telah ditemukan 252 isu hoaks pada 1.850 postingan media sosial, di mana seluruhnya telah ditangani atau di-take down.

Ilustrasi media sosial (unsplash/@nate_dumlao)
Ilustrasi media sosial (unsplash/@nate_dumlao)

Rinciannya, hoaks menyangkut isu seperti vaksin yang menyebabkan gelombang radiasi elektromagnetik, vaksin menyebabkan kematian, dan informasi keliru yang menyatakan bahwa penyebaran Covid-19 varian Delta disebabkan karena vaksinasi.

Kemudian untuk isu PPKM Darurat, Kemkominfo menemukan sepanjang 4-18 Juli 2021 sebanyak 25 isu hoaks PPKM Darurat pada 209 postingan media sosial, di mana 136 postingan di antaranya telah ditangani atau di-takedown.

Temuan isu hoaks ini utamanya menyangkut informasi keliru tentang penolakan PPKM Darurat di berbagai daerah serta pemahaman yang salah mengenai perpanjangan PPKM Darurat.

Baca Juga: Awas! Covid-19 Nyata Adanya

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, penanganan hoaks juga terus dilakukan.

"Diperlukan juga dukungan yang besar dari platform media sosial untuk proaktif menangani hoaks dan secara agresif mendorong literasi digital di masyarakat," ujar Plate dalam siaran pers, Senin (19/7/2021).

Lebih lanjut, ia menganjurkan masyarakat dapat memanfaatkan kanal-kanal informasi untuk melakukan pemeriksaan hoaks secara mandiri dan melakukan pengaduan konten hoaks melalui kanal aduan yang tersedia.

Saat ini, berbagai kanal telah diaktifkan sebagai bagian dari upaya mengatasi infodemi Covid-19, di antaranya yakni kanal pemeriksaan fakta klarifikasi hoaks (hoax debunking) mandiri seperti melalui s.id/infovaksin dan s.id/datacovid19id.

Ilustrasi berita hoax. (Shutterstock)
Ilustrasi berita hoax. (Shutterstock)

"Masyarakat juga dapat mengadukan konten yang dinilai mengandung informasi yang tidak tepat melalui kanal-kanal seperti salah satunya melalui aduankonten.id," jelas Plate.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI