Suara.com - Facebook mengumumkan telah menghapus sekitar 200 akun yang dibuat sekelompok hacker Iran.
Peretasan ini menargetkan militer Amerika Serikat dan orang-orang yang bekerja di perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan.
Facebook menyebut kelompok yang bernama Tortoiseshell ini menggunakan akun palsu untuk menghubungkannya dengan target.
Dengan akun itu, mereka berteman selama beberapa bulan yang kemudian diarahkan ke sebuah situs.
Situs itu berisi malware pengintai yang nantinya akan menginfeksi perangkat mereka.
Menurut tim investigasi Facebook, aktivitas ini memiliki operasi dengan memanfaatkan sumber daya yang baik.
![Ilustrasi Facebook. [Kon Karampelas/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/02/98919-ilustrasi-facebook.jpg)
"Mereka juga mengandalkan langkah-langkah keamanan operasional yang kuat untuk menyembunyikan siapa di balik akun tersebut," ujarnya dikutip dari NDTV, Minggu (18/7/2021).
Tim Facebook menyatakan, kelompok ini membuat akun palsu di berbagai platform agar terlihat kredibel.
Mereka kemudian menyamar sebagai perekrut atau karyawan perusahaan kedirgantaraan maupun pertahanan.
Baca Juga: Joe Biden Sebut Media Sosial seperti Facebook Telah Membunuh Orang
Facebook mengatakan kelompok itu menggunakan email, pesan, dan layanan kolaborasi untuk mendistribusikan malware, termasuk melalui spreadsheet Microsoft Excel yang berbahaya.