Suara.com - Pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar orang untuk beraktivitas dari rumah, termasuk bekerja. Hal ini dijadikan peluang bagi pelaku serangan siber melakukan aksinya.
Untuk meminimalkan insiden siber, ada beberapa panduan dasar tentang keamanan informasi dapat
membantu kamu melindungi diri dan perusahaan.
Kaspersky memberikan panduan dasar yang dapat bermanfaat bagi perusahaan dan melindungi keamanan dari para kamu.
Panduan dasar ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun yang paling utama adalah penerapannya yang tepat. Simak rekomendasi Kaspersky berikut ini:
Baca Juga: Waspada! Aplikasi Perpesan Ini Paling Diminati Penjahat Siber Sebar Phising
Akses ke sistem dan layanan perusahaan
- Gunakan kata sandi yang kuat untuk seluruh akun, setidaknya memiliki 12 karakter, tidak
mengandung kata dalam kamus, dan termasuk karakter khusus dan angka. - Buat kata sandi unik untuk setiap akun. Jika menggunakan kembali kata sandi, kebocoran
di satu layanan dapat membahayakan layanan lainnya. - Jaga kerahasiaan kata sandi, dalam kondisi apapun. Jangan pernah menuliskannya di catatan,
menyimpannya dalam file, dan membagikannya dengan rekan kerja. - Aktifkan autentikasi dua faktor untuk setiap layanan yang mengizinkannya.
Mengelola Data Pribadi
- Lakukan perusakan dokumen sebelum dibuang alih-alih hanya membuangnya begitu saja.
- Gunakan saluran aman untuk bertukar file yang berisi data pribadi (misalnya, berbagi dokumen
Google Doc dengan kolega tertentu. - Bagikan data pribadi klien dengan kolega secara ketat dan hanya jika terdapat kebutuhan
tertentu untuk itu.
Ancaman siber umum
- Periksa tautan dalam email dengan cermat sebelum mengklik, dan ingat bahwa nama pengirim
yang meyakinkan bukanlah jaminan keaslian. - Jangan pernah mentransfer uang ke rekening yang tidak dikenal hanya berdasarkan email atau pesan langsung.
- Tinggalkan flash drive yang tidak dikenal, jangan pernah hubungkan flash drive yang ditemukan ke komputer.
- Sebelum membuka file, periksa dan pastikan file tersebut tidak dapat dieksekusi (pelaku
kejahatan siber sering menyamarkan file berbahaya sebagai dokumen kantor).