Ilmuwan Temukan Alat Bisa Perkirakan Usia Kekebalan Tubuh dan Prediksi Risiko Penyakit

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 13 Juli 2021 | 07:56 WIB
Ilmuwan Temukan Alat Bisa Perkirakan Usia Kekebalan Tubuh dan Prediksi Risiko Penyakit
Ilustrasi laboratorium (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tetapi mereka menemukan bahwa setidaknya di piring laboratorium,

"Jika merobohkan gen [untuk] CXCL9, Anda dapat memulihkan fungsi-fungsi itu. Membantu sel berkontraksi dan membangun jaringan pembuluh darah seperti biasa," kata penulis studi senior David Furman, direktur dari Stanford 1000 Imunomes Project dan kepala Pusat AI dan Data Science of Aging di Buck Institute for Research on Aging.

Ini mengisyaratkan bahwa, di masa depan, perawatan medis dapat dikembangkan untuk menghentikan peningkatan CXCL9 terkait usia.

"Para ilmuwan lebih memahami pemicu mendasar yang mendorong peradangan terkait usia, akan sulit untuk mengembangkan obat yang menargetkan peradangan tanpa mengacaukan sistem kekebalan pada umumnya," kata para ahli kepada Live Science.

Studi baru ini berasal dari Stanford 1000 Immunomes Project (1KIP), sebuah upaya untuk memahami bagaimana tanda-tanda peradangan kronis berubah seiring bertambahnya usia.

Para ilmuwan mengumpulkan sampel darah dari orang-orang dari berbagai usia antara 2009 dan 2016, kemudian menjalankan sampel tersebut melalui serangkaian tes, menilai tingkat sitokin, aktivasi gen, dan respons imun dalam sel yang dikumpulkan.

Ilustrasi sampel darah. [Belova59/Pixabay]
Ilustrasi sampel darah. [Belova59/Pixabay]

"Dengan langkah-langkah ini, tim berharap menunjukkan dengan tepat bagian mana dari sistem kekebalan yang berkontribusi pada peradangan tingkat rendah yang terus-menerus yang muncul seiring bertambahnya usia," kata Furman.

Peradangan kronis ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, dari kanker hingga Alzheimer, dan terkait dengan tanda-tanda penuaan.

Meskipun hubungan antara penanda inflamasi dan penuaan bukanlah hal baru, masalah di lapangan adalah bahwa 'peradangan' terlalu [banyak] dari istilah umum.

Baca Juga: China Akan Kirim 23 Roket Raksasa ke Antariksa untuk Hadang Asteroid Penghancur Bumi

"Kita tidak dapat benar-benar mengurangi peradangan tanpa konsekuensi yang parah pada kesehatan," kata Dr. Luigi Ferrucci, direktur ilmiah National Institutes of Health's National Institute on Aging, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI