Peringatan! 100 Kasus Gangguan Autoimun Langka setelah Divaksin Johnson & Johnson

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 13 Juli 2021 | 06:10 WIB
Peringatan! 100 Kasus Gangguan Autoimun Langka setelah Divaksin Johnson & Johnson
Vaksin COvid-19 Johnson & Johnson. [Justin Tallis/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Food and Drug Administration (FDA) akan mengumumkan peringatan baru untuk vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.

Langkah ini diambil menyusul laporan awal tentang kondisi saraf langka pada sebagian kecil orang yang menerima suntikan.

Tetapi regulator mengatakan bahwa risiko mengembangkan kondisi langka ini, yang dikenal sebagai sindrom Guillain-Barré.

Mengutip The Washington Post, sindrom ini merupakan sistem kekebalan menyerang saraf, sangat rendah dan manfaat menerima vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya,

Baca Juga: Studi: Antibodi dari Vaksin Johnson & Johnson Bisa Tahan 8 Bulan

Melalui sistem pemantauan gejala yang disebut Vaccine Adverse Event Reporting System, regulator telah menemukan 100 kasus dugaan sindrom Guillain-Barré, tetapi laporan tersebut dianggap maish telalu dini, mengutip The New York Times.

Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 12,8 juta orang telah divaksinasi dengan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Johnson & Johnson. [Mark Ralston/AFP]
Johnson & Johnson. [Mark Ralston/AFP]

Namun, risiko mengembangkan kondisi tersebut mungkin sekitar tiga hingga lima kali lebih tinggi pada mereka yang menerima vaksin Johnson & Johnson dibandingkan dengan populasi umum AS.

Di antara populasi umum AS, sekitar 3.000 hingga 6.000 orang diperkirakan mengembangkan kondisi tersebut setiap tahun.

Peringatan kemungkinan akan ditambahkan ke lembar fakta yang diberikan kepada penyedia layanan kesehatan dan pasien.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Diklaim Efektif Melawan Varian Delta

Kasus-kasus itu terutama dilaporkan sekitar dua minggu setelah vaksinasi.

Dilansir laman Livescience mengutip Times, Selasa (13/7/2021), kasus ini terutama dialami lelaki berusia 50 tahun ke atas, menurut pernyataan CDC.

Menurut CDC, sindrom Guillain-Barré dapat menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan, dan gejalanya biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa tahun.

Sementara Guillain-Barré telah menyebabkan kematian dan kerusakan saraf permanen di beberapa, kebanyakan orang pulih sepenuhnya, menurut CDC.

Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Penyakit autoimun. (Shutterstock)

Virus dan bakteri biasanya merupakan penyebab dalam memicu sindrom, tetapi jarang, vaksin tertentu juga memicunya.

"Tidak mengherankan untuk menemukan jenis efek samping yang terkait dengan vaksinasi. Data sejauh ini menunjukkan bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya," kata Dr Luciana Borio, mantan kepala ilmuwan di FDA, kepada Times.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI