Suara.com - Para ilmuwan China berencana mengirim lebih dari 20 roket raksasa ke luar angkasa untuk berlatih menghadang asteroid yang berpotensi menabrak dan menghacurkan Bumi.
Sebuah simulasi yang digelar para ilmuwan di Pusat Sains Antariksa Nasional Tiongkok menemukan bahwa sebuah asteroid raksasa bisa melenceng sejauh 1,4 kali radius Bumi dari lintasan aslinya jika dihantam 23 buah roket Long March 5 - roket antariksa terbesar milik China saat ini - secara simultan.
Perhitungan para ilmuwan Tiongkok ini berdasarkan pada asteroid Bennu, sebuah asteroid berdiamter 490 meter yang mengorbiti matahari dan terbuat dari batuan. Bobotnya diperkirakan sekitar 78 miliar kilogram. Dasar perhitungan para ilmuwan Tiongkok ini adalah sebuah studi yang diterbitkan di jurnal sains antariksa, Icarus.
Jika menabrak Bumi, asteroid seperti Bennu ini bisa merusak sebuah kawasan. Jika yang menabrak Bumi sebuah asteroid berdiameter lebih dari 1 km, maka kerusakannya akan berskala global.
Baca Juga: Asal Usul 30 Juni Diperingati Asteroid Day
Long March 5 sendiri adalah roket yang menjadi kunci ambisi antariksa Tiongkok. Roket ini telah digunakan untuk membangun stasiun antariksa China hingga meluncurkan wahana pendarat di Mars. China telah enam kali meluncurkan Long March 5 sejak 2016 dan satu kali mengalami kegagalan.
China bukan satu-satunya negara yang mempersiapkan diri untuk menghadapi asteroid berbahaya. Amerika Serikat, antara tahun 2021 sampai awal 2022, berencana meluncurkan sebuah pesawat antariksa robotik untuk menghadang sepasang asteroid yang melintas dekat Bumi.
Rencananya wahana antariksa itu akan menabrak asteroid terkecil dan NASA akan mengamati sejauh mana perubahan lintasan pada asteroid tersebut. Langkah AS itu akan menjadi uji coba pertama manusia untuk mengubah pergerakan objek luar angkasa.
Para ilmuwan sendiri telah memperhitungkan bahwa hanya ada kemungkinan sekitar 1 persen sebuah asteroid sepanjang 100 meter bisa menabrak Bumi dalam periode 100 tahun ke depan.
"Asteroid dengan ukuran sama seperti Bennu memiliki peluang 10 kali lebih kecil lagi untuk menabrak Bumi," kata Gareth Collins, astronom dari Imperial College London, Inggris kepada Reuters.
Baca Juga: Bolehkan Menyimpan Meteorit Jatuh ke Bumi untuk Koleksi Pribadi?
Adapun upaya untuk mengubah atau menghancurkan asteroid menggunakan senjata nuklir, seperti dalam film Armageddon, tidak disarankan karena belum tentu bisa mengubah lintasan asteroid dan justru menciptakan keping-keping asteroid yang bisa membahayakan manusia di Bumi.