Suara.com - AirAsia, yang berambisi untuk bertransformasi menjadi perusahaan digital, mengambil alih bisnis Gojek di Thailand, demikian diwartakan Nikei Rabu (7/7/2021).
AirAsia, pada Rabu, mengumumkan bahwa Gojek akan memperoleh 4,76 persen saham AirAsia Digital, sebuah bisnis superapp dari maskapai asal Malaysia tersebut. Jumlah saham itu setara dengan 50 juta dolar AS (sekitar Rp 726,1 miliar) - harga untuk menebus bisnis Gojek di Thailand.
Aksi AirAsia ini menunjukkan bahwa perusahaan yang dibangun oleh Tony Fernandes itu ingin bersaing dengan Gojek dan Grab, dua raksasa digital di Asia Tenggara.
"Dengan mengambil alih bisnis Gojek di Thailand, kami bisa melesatkan ambisi untuk menjadi penantang superapp utama di ASEAN," kata Fernandes.
Baca Juga: AirAsia Hentikan Penerbangan Selama PPKM Darurat Jawa-Bali Sampai 6 Agustus 2021
Aplikasi Gojek di Thailand masih akan beroperasi sampai akhir Juli, sebelum digantikan oleh aplikasi AirAsia Digital pada Agustus mendatang.
Sementara Gojek mengatakan bahwa dengan kemitraan itu, pihaknya bisa lebih fokus untuk membangun bisnis di Vietnam dan Singapura, tentu saja selain di Indonesia.
"Saat kami melihat di mana kami bisa mengerahkan produk dan sumber daya engineering, bukan hanya modal... kami memutuskan bahwa prioritas kami adalah untuk berinvestasi di Singapura dan Vietnam," kata CEO Gojek, Kevin Aluwi.
Kevin menambahkan bahwa pembicaraan dengan AirAsia sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Ia juga mengatakan, yang diamini oleh Fernandes, bahwa Gojek dan AirAsia membuka kemungkinan untuk bekerja sama di luar Thailand.
Baca Juga: GoPay Umbar Cashback Hingga 50 Persen untuk Belanja sampai Investasi