Fenomena Aphelion: Pengertian hingga Dampaknya Bagi Kehidupan di Bumi

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 06 Juli 2021 | 10:38 WIB
Fenomena Aphelion: Pengertian hingga Dampaknya Bagi Kehidupan di Bumi
Aphelion Bumi. [Time and Date]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selasa (6/7/2021), bumi berada di titik terjauh dari matahari, kejadian ini disebut Fenomena Aphelion. Jarak terdekat bumi ke matahari terjadi pada tanggal 2 Januari 2021 yaitu 147.093.163 kilometer.

Sementata pada hari ini saat Fenomena Aphelion, bumi berada sejauh 152.100.527 kilometer dari matahari. Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) ahli BMKG Makassar, Kaharuddin menyampaikan bahwa bumi akan menyelesaikan separuh perjalanannya dalam mengelilingi matahari.

Fenomena Aphelion terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya melingkar dengan sempurna. Akan tetapi berbentuk elips. Jarak bumi dan matahari bervariasi, yaitu sekitar 3 persen sepanjang tahun.

Fakta-fakta Seputar Fenomena Aphelion

Baca Juga: Hari Ini Matahari Berada di Titik Terjauh dari Bumi

Dari pada penasaran, yuk langsung simak beberapa fakta seputar Fenomena Aphelion yang terjadi hari ini dimana jarak terjauh bumi ke matahari terjadi.

Bumi akan menyelesaikan revolusinya untuk mengelilingi matahari. Karena lintasannya yang berbentuk elips atau 1/60 kelonjongan, maka bumi akan berada di jarak terdekat atau Perihelion dan terjauh atau Aphelion dari matahari.

Nantinya, Matahari akan tampak lebih kecil di langit dibandingkan waktu lainnya dalam satu tahun. Dan pada saat bersamaan bumi akan menerima radiasi paling sedikit dari matahari.

Diameter matahari akan terlihat lebih sedikit kecil dibandingkan rata-ratanya, yaitu sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Saat posisi matahari di utara, maka tekanan udara di belahan Utara akan lebih rendah dibandingkan belahan Selatan yang mengalami musim dingin. Oleh karena itu, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Baca Juga: Jakarta Dingin Selama Juni, Ini Penyebabnya

Maka dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan khatulistiwa.

Dampak Fenomena Aphelion

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan bahwa posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.

Melalui akun Instagram resminya, LAPAN menyampaikan bahwa suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan bulan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau. 

Menurut LAPAN, cuaca dingin yang muncul belakangan ini dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari juga tidak akan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Pasalnya, panas dari matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi paling signifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin.

Seperti itulah penjelasan singkat Fenomena Aphelion mulai dari pengertian hingga dampaknya bagi kehidupan di Bumi.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI