Suara.com - Pemimpin SpaceX, Elon Musk, berencana mengirim manusia ke Mars dengan Starship untuk menjajah Planet Merah itu.
Tidak sampai di situ, rencananya Starship juga akan dikerahkan untuk membantu memecahkan masalah yang lebih mendesak.
Orbit bumi semakin menjadi berantakan dengan sampah luar angkasa.
Para ahli percaya bahwa sampah luar angkasa tersebut merupakan ancaman serius bagi rencana masa depan untuk menjelajahi perbatasan akhir.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Elon Musk Ikutan Bercuit Free Britney
Menurut data yang diberikan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), ada sekitar 34.000 objek yang berdiameter lebih dari 10 cm dan 900.000 yang berukuran antara satu dan 10 cm mengelilingi Bumi.
Semakin banyaknya satelit yang diluncurkan ke jalur luar angkasa orbit Bumi, ketakutan akan potensi tabrakan berkecepatan tinggi dengan sampah antariksa ini semakin meningkat.
Tabrakan semacam itu dapat memicu kaskade sampah luar angkasa, menghasilkan lebih banyak awan puing yang menyebabkan tabrakan lebih lanjut.
Skenario ini, yang dikenal sebagai Sindrom Kessler, dapat mempersulit operasi di orbit Bumi jika keadaan menjadi cukup buruk.
Dilansir laman Express.co.uk, Selasa (6/7/2021), pendiri SpaceX percaya bahwa dia mungkin memiliki solusi yang tepat untuk masalah yang membayangi ini.
Baca Juga: Elon Musk Heboh di Twitter soal Baby Doge, Apa Itu?
Ditanya di Twitter tentang apakah SpaceX telah memikirkan cara apa pun untuk mencoba mengumpulkan puing-puing Luar Angkasa, Elon Musk menguraikan rencana untuk menggunakan Starship.
"Ya, kita bisa menerbangkan Starship di sekitar ruang angkasa dan mengumpulkan puing-puing dengan pintu fairing yang bergerak," tulisnya di Twitter.
Elon Musk memiliki rencana besar bagi umat manusia di luar angkasa, setelah tidak merahasiakan ambisinya untuk menjajah planet-planet di tata surya dengan pemukiman manusia.
Prinsip dasar di balik penciptaan perusahaan ruang angkasa pribadinya adalah untuk membuat kehidupan menjadi multi-planet.
Tahun lalu, di bulan Januari dia mengumumkan rencana untuk mengirim satu juta orang ke Mars pada 2050.
Pengusaha ruang angkasa itu bermaksud membangun 1.000 Pesawat Luar Angkasa selama 10 tahun, yang setara dengan 100 pesawat ruang angkasa per tahun.