Kemanjuran Vaksin Pfizer Turun Jadi 64 Persen Hadapi Covid-19 Varian Delta

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 06 Juli 2021 | 06:15 WIB
Kemanjuran Vaksin Pfizer Turun Jadi 64 Persen Hadapi Covid-19 Varian Delta
Studi di Israel menunjukkan efikasi vaksin Pfizer turun menjadi 64 persen saat hadapi Covid-19 varian Delta. Foto: Sebuah botol vaksin Pfizer untuk Covid-19 di sebuah rumah sakit di Le Mans, Prancis. [AFP/Jean Francois Monier]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Efikasi vaksin Pfizer untuk mencegah pasien Covid-19 mengalami gejala menengah turun drastis saat varian Delta menyapu Israel, demikian diwartakan Bloomberg, Senin (5/7/2021).

Kemanjuran vaksin Buatan BioNTech itu tinggal 64 persen untuk mencegah gejala ringan pada mereka yang terinfeksi Covid-19. Ini merupakan hasil studi selama periode 6 Juni 2021 sampai awal Juli ini. Pada periode 2 Mei sampai 5 Juni lalu, efikasi vaksin Pfizer masih berada di angka 94 persen.

Meski demikian penting dicatat bahwa vaksin Pfizer masih manjur untuk mencegah pasien Covid-19 mengalami gejala berat. Mereka yang telah menerima vaksin tersebut kecil kemungkinan dirawat di rumah sakit.

Kemanjuran vaksin Pfizer untuk mencegah pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit turun tipis, dari 98 persen menjadi 93 persen. Demikian juga kemanjurannya untuk mencegah pasien mengalami gejala berat hanya turun tipis.

Baca Juga: Sudah Disuntik Vaksin Pfizer dari Jerman, Foke Tetap Terpapar Covid-19

Varian Delta pertama muncul di India dan kini menjadi momok menakutkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Vaksin-vaksin yang sudah digunakan di dunia benar-benar diuji oleh varian baru Covid-19 ini.

Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, yang digunakan di Indonesia, diklaim masih mampu mencegah gejala berat pada pasien yang terinfeksi Covid-19 varian Delta.

Juru bicara Pfizer, Dervila Keane, menolak mengomentari hasil temuan di Israel itu. Ia hanya menunjukkan beberapa studi lain yang mengklaim bahwa vaksin Pfizer masih memberikan perlindungan terhadap varian-varian baru Covid-19.

Israel merupakan salah satu negara pengguna vaksin Pfizer yang sudah memvaksinasi lebih dari 57 persen penduduknya. Sejak Juni lalu, Israel tak lagi menetapkan pembatasan pergerakan warga di dalam wilayahnya.

Tetapi pemerintah kini sedang mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan kembali, karena jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 meningkat.

Baca Juga: Kenapa Virus Corona Varian Delta Lebih Menular? Begini Menurut Pendapat Ahli

Pada 2 Juli 2021 misalnya, sebanyak 55 persen pasien baru Covid-19 adalah mereka yang sudah divaksin. Sementara di 4 Juli kemarin, ada 35 orang pasien Covid-19 yang bergejala serius, sementara hanya ada 21 pasien dengan gejala serius pada 19 Juni lalu.

Selain mempertimbangkan untuk melakukan pembatasan, Israel juga sedang mengkaji kemungkinan suntikan dosis vaksin ketiga untuk mempertebal kekebalan terhadap Covid-19. Adapun Pfizer merekomendasikan suntikan dosis ketiga 12 bulan setelah dosis kedua diterima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI