Suara.com - Para ilmuwan memprediksi Teleskop Luar Angkasa Hubble tidak dapat diperbaiki.
Kondisi ini bisa menjadi akhir hidup dari teleskop tersebut, meskipun NASA bersikeras masih memiliki banyak opsi mencoba memperbaikinya.
Hubble memasuki mode offline hampir tiga minggu karena kesalahan komputer utama.
Teleskop yang dikerjakan bersama NASA, Badan Antariksa Eropa (ESA), dan Badan Antariksa Kanada (CSA) ini telah mengamati alam semesta selama lebih dari 30 tahun.
Para insinyur di badan antariksa tersebut telah mencoba berbagai langkah untuk mengaktifkannya dan menjalankannya kembali.
Tapi, hingga saat ini tidak satu pun cara yang berhasil menyelesaikan masalah.
![Teleskop Hubble. [Hubblesite.org]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/18/54150-teleskop-hubble.jpg)
Dilansir dari Daily Mail, pada Senin (5/7/2021), tim Hubble menemukan bahwa kesalahan ada di unit Science Instrument Command and Data Handling (SI C&DH).
Masalah yang sedang dialami Hubble ini membuat para ahli berspekulasi tentang masa depan teleskop.
Mantan pilot pesawat ulang-alik NASA, Clayton C Anderson, bahkan mengatakan dia yakin Hubble tidak dapat diperbaiki.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 5 Ilmuwan Ini Mengubah Dunia
Opini serupa juga dilontarkan oleh direktur FermiLab dan fisikawan Don Lincoln, yang mengatakan ini bisa menjadi akhir cerita dari Hubble.