Patricia Bath yang lahir pada 1942 sangat berjasa dalam dunia medis. Ia mencetuskan ide untuk mengangkat penyakit katarak pada mata dengan laser.
Berbagai perawatan untuk katarak telah ada sejak abad kelima SM, menurut artikel di jurnal Missouri Medicine pada 2006.
Salah satu perawatan ini, yang disebut couching, menggunakan jarum mengeluarkan katarak dari sumbu visual mata, memungkinkan pasien untuk mendapatkan kembali penglihatannya, meskipun hanya sementara.
Namun, cara tersebut mulai berubah dengan menggunakan metode Bath.
Bath menggantikan cara kuno dengan menggunakan laser, sehingga memberikan dokter kemampuan melakukan operasi pengangkatan, dengan akurasi lebih tinggi dan hasil yang lebih baik.

Metode Bath disebut Laserphaco Probe, dua tahun setelah menemukan cara itu, Bath menerima paten untuk penemuannya dan menjadi dokter perempuan Afrika-Amerika pertama yang menerima paten medis.
Flossie Wong-Staal dikenal sebagai ahli virus yang meninggalkan Hong Kong dan pergi ke Amerika Serikat pada 1964. Ia memainkan peran penting dalam penelitian AIDS.
Baca Juga: Ritual Misterius! Ilmuwan Temukan Kolam Berumur 3.000 Tahun
Wong-Staal bekerja di National Cancer Institute (NCI) di Bethesda, Maryland, ketika epidemi AIDS meledak di Amerika Serikat.