1.000 Perusahaan AS Kena Serangan Siber, Joe Biden Dikecam

Presiden Joe Biden dikecam karena dianggap 'lemah terhadap Putin'.
Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikecam karena dianggap 'lemah terhadap Putin'.
Hal ini disebabkan tanggapannya yang diduga lambat terhadap serangan siber global yang telah mempengaruhi setidaknya 1.000 perusahaan di Amerika Serikat, dan telah dikaitkan dengan peretas Rusia.
Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy mentweet pada Sabtu (3/7/2021), merujuk berita dari Juni bahwa Biden telah memberi presiden Rusia Vladimir Putin daftar target yang terlarang untuk serangan dunia maya.
"Ingat ketika Presiden Biden memberi Putin daftar hal-hal yang seharusnya terlarang untuk serangan dunia maya? Apa yang HARUS dia katakan adalah bahwa SEMUA target Amerika terlarang," cuit McCarthy.
Baca Juga: Suara.com Diserang! Situs Sempat Tak Bisa Diakses
"Biden lunak terhadap kejahatan dan lemah terhadap Putin."
Biden telah memperingatkan bahwa AS akan membalas jika mengetahui Rusia berada di balik serangan siber massal yang melanda setidaknya 1.000 perusahaan Amerika menjelang akhir pekan 4 Juli.
![Vladimir Putin (kiri) dan Joe Biden (kanan) saat bertemu untuk pertama kalinya sebagai presiden.[Anadolu Agency]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/17/99553-vladimir-putin-kiri-dan-joe-biden-kanan-saat-bertemu-untuk-pertama-kalinya-sebagai-presiden.jpg)
Presiden mengatakan kepada wartawan bahwa belum jelas siapa yang berada di balik pelanggaran keamanan siber terbaru untuk menyerang bisnis Amerika.
Dia bersikeras 'akan menanggapi' jika itu terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami tidak yakin siapa itu," katanya, saat dia merayakan awal pekan 4 Juli, dilansir laman Daily Mail, Senin (5/7/2021).
Baca Juga: Kena Serangan Siber, Klub Liga Inggris Merugi: Data Keuangan Hilang
"Pemikiran awalnya bukan pemerintah Rusia, tapi kami belum yakin. Jika itu dengan sepengetahuan dan/atau konsekuensi dari Rusia, maka saya mengatakan kepada Putin bahwa kami akan merespons," tegasnya.