Suara.com - Fortnite mendapat kecaman dari cendekiawan Muslin di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Menurut kabar beredar, Epic Games membuat Ka'bah ini agar bisa dihancurkan oleh pemain dengan kapak.
Sebagai imbalan, pemain bakal mendapatkan senjata khusus apabila mengikuti perintah tersebut.
Alhasil foto dan video ini viral di kalangan gamers Timur Tengah.
Baca Juga: Cara Menghidupkan Kembali Rekan Tim Fortnite (Pro 100 Challenge)
Kemudian beberapa cendekiawan Muslim dari Universitas Al-Azhar akhirnya mengeluarkan fakta untuk mengharamkan permainan tersebut karena diduga sebagai penggambaran penghancuran Ka'bah.
"Dimasukkannya ilustrasi perusakan dan ejekan Ka'bah dalam permainan memiliki dampak negatif langsung terhadap keyakinan agama anak muda, mengacaukan ide dan identitas mereka, hingga menyebabkan mereka meremehkan situs dan benda suci," tulis fatwa tersebut.
Sontak saja, hal ini langsung mendapat respons dari pengembang Fortnite, Epic Games.
Pengembang game ini membantah isu mengenai adanya bangunan yang mirip Ka'bah untuk dihancurkan pemain saat bermain game.
Dikutip dari Alaraby, Minggu (4/7/2021), tim Fortnite mengatakan bahwa bangunan Ka'bah ini merupakan hasil modifikasi dalam game yang dibuat pemain dalam creative mode Fortnite.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Skin Loki Fortnite
Creative Mode di Fortnite ini memungkinkan pemain dengan bebas membuat konten di creative island buatannya sendiri.
Dengan demikian, Fortnite tidak menciptakan bangunan Ka'bah sebagai bagian dalam game.
Sebelumnya, beredar video dan foto yang menunjukkan bangunan suci umat Muslim tersebut di dalam game Fortnite.