Suara.com - Area es terakhir di wilayah Kutub Utara yang dikenal dengan lapisan esnya yang tebal, mulai mencair akibat perubahan iklim.
Disebut The Last Ice Area, lapisan itu terletak di utara Greenland dan kepulauan Arktik Kanada.
Hewan seperti beruang kutub dan walrus sangat hidup bergantung pada lapisan es tersebut untuk berburu makanan dan membangun sarang.
Namun, meningkatnya suhu global membuat wilayah yang biasanya selalu tertutup es sepanjang tahun itu menjadi sangat sedikit dan jarang.
Baca Juga: Gawat! Suhu Daratan di Kutub Utara Naik hingga 48 Derajat Celcius
Area es terakhir dianggap sebagai salah satu tempat terakhir, di mana hewan-hewan ini dapat mencari perlindungan karena kondisi di daerah sekitar menjadi tidak ramah.
"Daerah ini telah lama diharapkan menjadi tempat perlindungan utama bagi spesies yang bergantung pada es," kata Kristin Laidre, profesor penulis penelitian, dikutip dari Metro.co.uk, Minggu (4/7/2021).
Seperti bagian lain dari Kutub Utara, es di wilayah ini secara bertahap menipis selama beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, meskipun lapisan es sedikit lebih tebal dari sebelumnya, tapi citra satelit menunjukkan rekor terendah cakupan hanya 50 persen pada 14 Agustus 2020.
Data menunjukkan sekitar 80 persen pencairan es disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan cuaca, seperti angin yang memecah es.
Baca Juga: Akibat Pemanasan Global Bagi Kehidupan
Sementara itu, 20 persen lainnya berasal dari penipisan es laut jangka panjang akibat pemanasan global.