Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan telah mengganti nama varian virus yang beredar di seluruh dunia agar lebih mudah dipahami.
Saat ini, terdapat empat varian yang paling mengkhawatirkan, yaitu varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Masing-masing varian itu sebelumnya dikenal sebagai varian Inggris, Afrika Selatan, Brasil, dan India.
Sekarang, varian Delta mendapat sorotan lebih sering karena dianggap lebih menular daripada varian lainnya.
Baca Juga: Johnson & Johnson Klaim Vaksin Mereka Efektif Menghadapi Varian Delta
Menurut Times of India, varian pertama yang ditemukan di India adalah varian B.1.617.
Kemudian, dibagi menjadi sub-garis keturunan, di mana varian B.1.617.1 menjadi Kappa dan varian B.1.617.2 menjadi Delta.
Dilansir dari ABC News, Minggu (4/7/2021), berikut ini hal yang harus diketahui tentang perbedaan varian Delta dan Kappa dari India:
1. Varian Delta
Varian Delta adalah varian terbaru yang menjadi perhatian, seperti diklasifikasikan oleh WHO.
Baca Juga: Varian Delta Merebak di AS, Sejumlah Warga Ragu Kembali ke Sekolah
WHO meyakini bahwa varian Delta memiliki peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi, peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit, dan penurunan efektivitas tindakan pencegahan.
Varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada Oktober tahun lalu dan dianggap sangat menular.
Pihak berwenang di Inggris memperkirakan varian ini 40 persen lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.
Selain itu, virus juga berpotensi 60 persen lebih menular daripada varian Alpha.
Menurut SBS News, varian ini dilaporkan telah ditemukan di lebih dari 80 negara dan menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya.
Penelitian dari Public Health England memperkirakan varian Delta memiliki nilai reproduksi 6,0, dibandingkan antara 2-3 dari varian lainnya.
Dengan kata lain, setiap satu orang terinfeksi varian Delta, maka enam orang lainnya akan tertular virus tersebut.
2. Varian Kappa
Varian Kappa juga pertama kali terdeteksi di India. Tetapi tidak seperti varian Delta, itu tidak terdaftar sebagai varian virus yang menjadi perhatian.
Sebaliknya, WHO memperlakukannya sebagai varian yang menarik, namun masih sangat menular dan berpotensi mematikan.
WHO mengatakan, varian yang menarik adalah varian yang telah diidentifikasi menyebabkan penularan komunitas atau beberapa kasus Covid-19 atau telah terdeteksi di banyak negara.
Menurut SBS News, varian ini juga tengah melanda Australia.
Para ahli kesehatan mengatakan kekhawatirannya bahwa Kappa juga berpotensi jauh lebih menular, menyebar ke seluruh India dan anak benua.
Jeroen Weimar, Deputy Secretary di Department for Health and Human Services Australia, mengatakan bahwa varian Kappa dapat menyebar melalui kontak singkat.
Jika varian Covid-19 lainnya sebelumnya menginfeksi orang lain di rumah atau tempat kerja yang sama, varian Kappa memiliki kemampuan "penularan dari orang asing ke orang asing".
Varian Kappa juga dilaporkan memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan (spike protein) yang bisa menjadi faktor yang menyebabkan penyebaran virus.