Dari berbagai fakta sejarah yang terungkap tersebut, dapat disimpulkan bahwa letusan Samalas mampu menimbulkan efek kupu-kupu (butterfly effect), pada Abad Pertengahan maupun dunia.
Teori butterfly effect mempercayai bahwa sebuah fenomena yang kecil di suatu tempat mampu membawa dampak yang signifikan di belahan dunia yang lain. Efek kupu-kupu tersebut menyangkut kondisi sosial, politik, kesehatan, iklim, dan bentang alam.
Dalam kasus Samalas, kita bisa melihat bagaimana letusan yang terjadi mengakibatkan bencana hingga ke benua Eropa. Tidak hanya Eropa, belahan bumi lain juga mungkin mengalami hal serupa. Namun belum ada penelitian yang membuktikannya.
Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation.