Suara.com - Perusahaan dirgantara swasta milik Elon Musk, SpaceX, optimistis dapat meluncurkan penerbangan pertama roket Starship ke orbit pada Juli mendatang.
Meskipun begitu, SpaceX mengakui ada kemungkinan tidak dapat memenuhi target tersebut.
"Saya berharap kita berhasil, tetapi kita semua tahu bahwa ini sulit," kata Gwynne Shotwell, Presiden SpaceX, dikutip dari Space.com, Rabu (30/6/2021).
Namun, Shotwell tidak menyebutkan kurangnya lisensi penerbangan orbital dari Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat, yang sebelumnya menilai SpaceX melanggar aturan keamanan.
Baca Juga: Internet Starlink Diharapkan Sudah Bisa Layani Seluruh Dunia pada September
Saat ini, penilaian lingkungan dari operasi peluncuran Starship sedang dilakukan dan tidak jelas apakah sertifikasi FAA untuk penerbangan uji orbital tanpa awak akan datang tepat waktu.
Misi penerbangan orbital ini akan diluncurkan dari lokasi peluncuran SpaceX di Boca Chica, Texas.
Jika semua berjalan sesuai rencana, pendorong Super Heavy tahap pertama akan jatuh di Teluk Meksiko sekitar enam menit setelah lepas landas.
Sementara itu, tahap atas Starship akan melambung ke orbit dan melakukan pendaratan lembut sekitar 62 mil di lepas pantai barat laut Pulau Kauai, Hawaii.
Selain akan berguna mengangkut kargo di masa depan, Starship juga dapat digunakan untuk membersihkan orbit rendah Bumi dari puing-puing luar angkasa.
Baca Juga: Viral PR Fisika Milik Elon Musk saat Kuliah, Warganet Ngaku Pusing Melihatnya