Misalnya saja, dengan mendatangi festival musik di area alam terbuka, penyelenggara dapat menginformasikan pengunjung bahwa festival tersebut telah membantu dan memberdayakan ekonomi lokal.
Informasi tambahan ini bisa menjadi pendorong bagi orang lain untuk mengunjungi festival musil yang diadakan.
Kedua, penyelenggara festival musik pada masa depan juga dapat memberikan nilai tambah terkait dengan pengembangan diri para pengunjungnya dalam konteks musik.
Misalnya, dengan menawarkan sesi khusus dengan musisi atau tenaga professional terkait yang tampil pada festival tersebut. Dengan demikian, keseluruhan pengalaman yang dibawa dapat memenuhi ekspektasi yang diharapkan masing-masing pengunjung.
Kami berharap rekomendasi ini bisa bermanfaat untuk menentukan nasib industri penyelenggaraan festival musik yang dituntut untuk melakukan banyak perubahan sejak terjadinya pandemi ini.
Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation.