"Dalam satu dekade mendatang, visi terhadap pengurangan jejak karbon ini akan dicapai melalui pembuatan desain yang efisien, kerja sama dengan para supplier yang juga memiliki visi sama, dan penerapan teknologi yang dapat menghilangkan polusi karbon," tambah Ruben.
Upaya untuk mengatasi tantangan perubahan iklim juga dilakukan melalui kemitraan dengan lebih dari 70 tim pemeriksa fakta pihak ketiga secara global.
Langkah ini dilakukan demi mengurangi penyebaran misinformasi dan berita palsu seputar klaim terkait perubahan iklim.
Seluruh klaim yang telah diperiksa dan dibantah oleh tim pemeriksa fakta, akan dikurangi distribusinya di Kabar Beranda.
Kemudian, postingan ini akan diberi label khusus pada Facebook dan Instagram sehingga orang-orang dapat memahami bahwa konten tersebut tidak tepat.
Di Indonesia, Facebook mengajak publik untuk berpartisipasi aktif dalam memilah dan mengolah sampah, agar dapat terurai kembali ke alam dan menjadi barang bernilai ekonomis.
![Pusat Informasi Ilmu Iklim Facebook. [Facebook Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/29/54103-pusat-informasi-ilmu-iklim-facebook.jpg)
"Kami mengambil langkah-langkah penting untuk mengurangi emisi dan memberdayakan komunitas dengan informasi yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan, sehingga mereka memiliki sarana dan dapat mengambil keputusan yang tepat, serta mampu menciptakan dampak positif di komunitasnya," ujar Ruben.
Peluncuran Pusat Informasi Ilmu Iklim dan bincang #PeduliLingkungan merupakan bagian dari kampanye #Indonesiaku.
Sebuah kampanye publik yang akan mengangkat berbagai kisah dan inspirasi dari komunitas dan pelaku usaha di Indonesia.
Baca Juga: Hari Media Sosial, Facebook Rilis Panduan Anti-Ribet Bermedsos
"Kampanye yang berlangsung selama setahun penuh ini bertujuan membangun semangat kebersamaan, berbagi motivasi yang baik serta menyebarkan dampak positif dengan memanfaatkan platform Facebook dan keluarga besar aplikasinya," tutup Ruben.