Penelitian Sebut Vaksin AstraZeneca dan Pfizer yang Dicampur, Tawarkan Perlindungan Tinggi

Selasa, 29 Juni 2021 | 14:30 WIB
Penelitian Sebut Vaksin AstraZeneca dan Pfizer yang Dicampur, Tawarkan Perlindungan Tinggi
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Oxford menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer dapat dicampur.

Kedua vaksin Covid-19 dicocokkan dengan aman untuk menghasilkan respons kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus corona.

Studi Com-Cov yang dipimpin Profesor Matthew Snape ini menunjukkan bahwa seseorang dapat menerima suntikan pertama vaksin AstraZeneca dan Pfizer sebagai dosis kedua, selama periode empat minggu.

Jenis vaksinasi ini menginduksi konsentrasi tinggi antibodi yang menargetkan protein lonjakan (spike protein) yang menutupi bagian luar Covid-19.

Baca Juga: Kemenkes Pastikan Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Jadi Syarat Administrasi

Temuan ini mendukung keputusan yang dibuat negara-negara seperti Prancis dan Jerman, untuk memberikan dosis Pfizer kedua kepada orang-orang yang awalnya menerima vaksin AstraZeneca.

Negara-negara yang menghadapi kekurangan pasokan vaksin, juga akan diyakinkan bahwa petugas medis di sana dapat dengan aman dan efektif mengganti pemberian dosis vaksin berbeda.

Dokter menunjukan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]
Ilustrasi vaksin Covid-19 Astra Zeneca. [Suara.com/Oke Atmaja]

Penelitian menemukan bahwa respons imun berbeda sesuai dengan urutan vaksinasi.

Kombinasi AstraZeneca-Pfizer menginduksi antibodi dan respons sel T yang lebih tinggi daripada kombinasi Pfizer-AstraZeneca.

Kedua campuran vaksin ini juga menghasilkan lebih banyak antibodi daripada pemberian dua dosis standar AstraZeneca.

Baca Juga: Gila! Vaksinasi COVID-19 Gratis Puspemkot Tangerang Membludak, Warga Rebutan Masuk

Dalam studi ini, para ahli melibatkan 830 orang berusia 50 tahun ke atas.

Kelompok itu dibagi menjadi dua, yaitu 463 peserta diberi dosis campuran atau standar selama 28 hari dan 367 sisanya divaksinasi dengan kombinasi yang sama, tetapi selama 12 minggu.

Dilansir dari Independent, Selasa (29/6/2021), tim mengakui bahwa temuan itu khusus untuk interval pemberian dosis empat minggu.

Sebelumnya, dalam penelitian lain menemukan bahwa pemberian dosis ketiga vaksin AstraZeneca, juga dapat menginduksi peningkatan kekebalan kuat terhadap Covid-19 dan variannya berbeda.

Pfizer. [Kenzo Tribouillard/AFP]
Pfizer. [Kenzo Tribouillard/AFP]

Penelitian lainnya juga akan memeriksa apakah vaksin Pfizer dan AstraZeneca dapat dicampur dengan aman dengan vaksin Novavax dan Moderna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI