Suara.com - Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet), Damar Juniarto, mengutuk aksi peretasan yang dilakukan pihak tak dikenal ke sejumlah akun media sosial pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
"Terkutuk betul pelakunya!" seru Damar saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (28/6/2021).
Damar mengatakan, cara-cara teror digital semacam ini merupakan bagian tak terpisahkan dari represi digital yang marak terjadi.
Teror ini dinilai bakal semakin memperkeruh dan memperburuk iklim demokrasi.
Baca Juga: Pasca Sindir Jokowi The King of Lip Service, Akun Pengurus BEM UI Kena Hack
"Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan teror seperti ini terjadi, apalagi dianggap normal," kata Damar.
Lebih lanjut, Damar menyebut bahwa peretasan ke sejumlah pengurus BEM UI adalah bentuk kejahatan.
Ia mendorong agar pelaku peretasan diungkap dan dihukum sesuai dengan tindakannya.
"Ini bentuk kejahatan dan saya mendorong pelakunya diungkap dan dihukum sesuai dengan kejahatan yang dilakukan," pungkas Damar.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melaporkan telah mengalami peretasan atau hack di akun media sosialnya.
Peretasan ini muncul setelah akun Instagram BEM UI mengkritik Presiden RI Joko Widodo sebagai Jokowi The King of Lip Service.
Baca Juga: Usai Kritik Presiden, Akun Pengurus BEM UI Diretas, Begini Kronologinya
Leon Alvinda Putra selaku Ketua BEM UI mengaku beberapa akun diretas pada 27 dan 28 Juni 2021, mulai dari WhatsApp, Telegram, hingga Instagram.
"Pada tanggal 27 dan 28 Juni 2021, telah terjadi peretasan akun media sosial kepada beberapa pengurus BEM UI 2021," kata Leon Alvinda Putra selaku Ketua BEM UI yang membagikannya lewat akun Twitter @Leon_Alvinda, Senin (28/6/2021).
Pengakuan diretasnya akun pengurus BEM UI ini yang diunggah pada hari ini, Senin (28/6/2021) pukul 10.23 WIB kemudian viral di Twitter dan mendapatkan reaksi dari banyak warganet.