Warganet Ramai-ramai Bela BEM UI Usai Kritik 'Jokowi The King of Lip Service'

Senin, 28 Juni 2021 | 13:00 WIB
Warganet Ramai-ramai Bela BEM UI Usai Kritik 'Jokowi The King of Lip Service'
Ilustrasi trending topic Twitter. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai mengkritik Presiden Joko Widodo sebagai Jokowi The King of Lip Service, akun Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM UI) ramai diperbincangkan warganet Indonesia di Twitter.

Dari pantauan Suara.com pada Senin (28/6/2021) hingga berita diturunkan, kata BEM UI masuk ke 20 besar Trending Twitter Indonesia.

BEM UI telah dicuitkan hingga 60.800 kali dan muncul di peringkat ke-13.

Kritikan ini dibagikan di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram.

Baca Juga: Usai Kritik Presiden, Akun Pengurus BEM UI Diretas, Begini Kronologinya

BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati, dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.

"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI lewat akun Instagram.

BEM UI Kritik Jokowi 'The King of Lip Service'. (Instagram/@bemui_official)
BEM UI Kritik Jokowi 'The King of Lip Service'. (Instagram/@bemui_official)

Kemudian, pihak Rektorat UI memanggil beberapa pengurus BEM UI pada Minggu (27/6/2021) kemarin.
Hal ini kemudian ditanggapi ramai-ramai oleh warganet, bahkan politikus, akademisi, hingga aktivis ikut membahasnya.

"Sbg alumni UI, sy mengecam sikap Rektorat @univ_indonesia yg cenderung membungkam kebebasan berekspresi @BEMUI_Official. UI harusnya mengkaji n mendalami apa yg disampaikan BEM UI secara akademik. Coba masuk ke substansi n argumentasi. Sungguh memalukan pakai 'panggilan' segala," kata Fadli Zon @fadlizon yang juga politikus asal Gerindra.

"Kritik mereka, seperti yang disuarakan BEM UI, adalah himbauan dan kekuatan moral yang kian langka keluar dari menara gading. Kita memerlukan semakin banyak kritisisme di tengah disrupsi dan disorientasi oligarki politik dinastik nepotis dewasa ini," kata Guru Besar UIN Jakarta Azyumardi Azra dalam akun @Prof_Azyumardi.

Baca Juga: Pelajar Tantang Ade Armando Debat Terbuka, Kalau Kalah Ganti Profesi Jadi Buzzer

"Itu BEM UI kudu didukung juga sama mahasiswa UI, dosen UI, sama alumni UI. Kalau ada dosen-dosen yang memanfaatkan kuasa untuk memenjarakan pikiran dan menutup mulut mahasiwa berbicara, suruh jangan jadi dosen. Suruh berhenti, main twitter, jadi buzzer aja," kata @alexandermatius.

"Barusan saya lihat dibagian akhir unggahan BEM UI ternyata ada referensinya atas kesimpulan mereka ttg King of Lip Service. Itu saja dibantah jk dianggap tdk benar. Ketimbang dipanggil, Rektorat fasilitasi sj dikampus debat ilmiah antara BEM UI mungkin dng jubir istana dll. Salam," kata @jansen_jsp.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI