Suara.com - Microsoft baru saja meluncurkan Windows 11 minggu lalu dan dalam kesempatannya perusahaan ini turut menyerang Apple karena tidak menyediakan layanan terbuka.
Hal ini diungkap CEO Microsoft Satya Nadella dalam pidato penutupannya.
Ia menyebut, Windows 11 memungkinkan Microsoft untuk berbeda dari perusahaan lain dengan sistem operasi populer, Apple.
"Saat ini dunia membutuhkan platform yang lebih terbuka, yang memungkinkan aplikasi menjadi platform dengan hak mereka sendiri," jelas Nadella, dikutip dari CNBC, Minggu (28/6/2021).
Baca Juga: Leaker Asal China Dapat Surat "Cinta" dari Apple
Komentar ini muncul setelah Apple tengah berhadapan dengan berbagai keluhan, atas kebijakannya di App Store yang dinilai merugikan pengembang aplikasi.
Sebagaimana diketahui, App Store melarang pengembang membuat aplikasi yang terlihat seperti toko pesaingnya.
Salah satunya, mereka membatasi aplikasi untuk memberikan tautan yang mengunduh banyak aplikasi.
Tahun lalu, Apple juga membatasi Microsoft dalam memberikan akses ke pengguna untuk memainkan game berbasis cloud di iOS.
Padahal, aplikasi serupa juga tersedia di platform pesaing, Google Play Store.
Baca Juga: Waduh! Data Microsoft Kembali Dibobol Hacker
Selain itu, Apple juga menerapkan potongan 30 persen dari semua pembelian dalam aplikasi.
Usai dikritik, Apple kemudian mengurangi potongan menjadi 15 persen ke developer kecil, yang memiliki pendapatan tahunan di bawah 1 juta dolar AS atau Rp 14,4 miliar.
"Microsoft memperkenalkan model dan kebijakan dalam toko dan menciptakan peluang baru bagi developer," kata Nadella.
Ia mengatakan, developer pihak ketiga memiliki kesempatan menggunakan toko aplikasi non-Microsoft lain dan tidak dipungut potongan biaya.
Pengguna juga dapat mengunduh aplikasi dari toko aplikasi yang bukan buatan Microsoft, seperti Epic Games dan Valve Software.
"Komputer pribadi membutuhkan pilihan, dan kita perlu memelihara dan mengembangkan agensi kita sendiri daripada komputasi itu sendiri. Kami ingin menghilangkan hambatan yang terlalu sering ada saat ini dan memberikan pilihan dan koneksi," jelas Nadella.