Suara.com - Microsoft kembali melaporkan datanya telah dibobol kelompok hacker bernama Nobelium.
Perusahaan menyebut, peretasan menggunakan akses ke tools bantuan Microsoft lewat komputer milik agen customer service.
Microsoft mengaku, kejahatan siber ini memungkinkan kelompok hacker untuk mendapatkan lebih banyak peretasan ke pelanggan Microsoft.
Menurut laporan Apple Insider, Minggu (27/6/2021), Microsoft mengonfirmasi telah menemukan sebuah malware yang mencuri informasi di dalam komputer, yang biasa digunakan untuk melayani konsumen.
Baca Juga: Microsoft Hapus Internet Explorer di Windows 11
Dikarenakan komputer tersebut memiliki akses ke informasi basic account untuk sebagian kecil pengguna, Microsoft yakin data tersebut digunakan untuk serangan yang telah ditargetkan.
Perusahaan mengklaim telah menangani pelanggaran tersebut dan segera menghapus akses untuk mengamankan perangkat.
Komputer tersebut juga diduga telah diatur dengan memperbolehkan sebagian kecil perizinan, untuk mengakses Microsoft Zero Trust yang berisi informasi pelanggan.
Semua pengguna Microsoft yang terkena serangan ini segera diberitahu perusahaan.
Mereka akan meluncurkan pembaruan untuk menjaga keamanan akun.
Baca Juga: Microsoft Lacak Aktivitas Otak saat Buat Prototipe Windows 11
Tampaknya, Microsoft juga mengetahui tiga entitas yang telah disusupi dalam kampanye phising.
Namun, mereka tidak menyebut apakah data tersebut diperoleh dari malware yang sama dari kelompok Nobelium.
Nobelium sendiri diyakini sebagai kelompok yang diduga meretas perusahaan SolarWinds pada Desember 2019.
Mereka telah menyusup di sistem jaringan perusahaan selama sembilan bulan sebelum melakukan eksekusi.
Ini merupakan pelanggaran kedua yang dialami Microsoft selama tahun ini.
Maret lalu, mereka mengungkap adanya kelompok hacker Hafnium asal China yang menyerang server Microsoft Exchange.