NASA Deteksi Potensi Lebih Banyak Air di Mars

Minggu, 27 Juni 2021 | 14:30 WIB
NASA Deteksi Potensi Lebih Banyak Air di Mars
Air di Mars. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru dari Jet Propulsion Laboratory NASA menunjukkan bahwa ada lebih banyak air di Mars daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Termasuk puluhan danau beku yang berada kurang dari satu mil di bawah permukaan Planet Merah.

Para ahli menganalisis data dari pengorbit Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan melihat lusinan pantulan radar, di sekitar kutub selatan Mars yang juga ditemukan pada studi 2018.

Sinyal radar ditemukan di wilayah Mars yang dikenal sebagai South Polar Layered Deposits, merupakan rumah bagi es air, es kering, dan debu selama jutaan tahun.

Baca Juga: NASA Temukan Planet Aneh dengan Awan Air

Namun, banyak dari temuan ini berada di daerah yang kemungkinan terlalu dingin bagi air, untuk tetap cair dan hal ini masih menjadi misteri bagi ilmuwan.

"Kami tidak yakin apakah sinyal-sinyal ini adalah air cair atau bukan, tetapi tampaknya jauh lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata Jeffrey Plaut, penyelidik NASA, dikutip dari Daily Mail, Minggu (27/6/2021).

Lokasi penemuan air di Mars. [NASA]
Lokasi penemuan air di Mars. [NASA]

Penelitian terpisah pada Maret mengungkapkan bahwa 33 hingga 99 persen air yang hilang di Mars bisa bersembunyi di bawah keraknya.

Permukaan Mars diperkirakan memiliki suhu sekitar minus (-) 63 derajat Celcius, suhu tersebut terlalu dingin bagi air untuk tetap berbentuk cair.

Para ahli memprediksi kemungkinan daerah yang bisa menampung danau air cair hanya enam sampai 12 mil dari kutub selatan Mars.

Baca Juga: Venus Semakin Mirip Bumi, Bisa Dihuni?

Di masa lalu, Mars memiliki kemiringan sumbu yang lebih rendah sehingga hujan salju dan debu mengendap di wilayah South Polar Layered Deposits seperti saat ini.

Jika airnya memang cair, kemungkinan itu berasal dari aktivitas gunung berapi atau yang lainnya.
Tim mengatakan, studi lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui dugaan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI