Suara.com - China berencana melakukan eksplorasi luar angkasa lebih jauh, dengan membuat pangkalan Mars hingga menjelajahi asteroid.
Menurut Wang Xiaojun, kepala China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), China akan meluncurkan Android untuk mengambil sampel Mars dan mencari lokasi situs pangkalan Planet Merah.
Setelahnya, itu akan menjadi misi Mars berawak untuk mengembangkan pangkalan.
Tahap selanjutnya, akan mengangkut armada kargo dari Bumi ke Mars untuk membangun komunitas di planet tersebut.
Baca Juga: Misi Mars UEA Bagikan Penampakan Gunung Berapi Tertinggi di Tata Surya
Laporan menyebut, China menjadwalkan peluncuran ini sekitar setiap dua tahun mulai dari 2033 hingga 2043.
Tak hanya itu, China juga akan membangun "tangga langit" yang dapat mengurangi biaya dan waktu untuk perjalanan ke Mars.
Desain yang sedang dikembangkan dalam simulasi komputer itu, menampilkan kapsul luar angkasa yang berjalan di sepanjang "tangga" yang terbuat dari nanotube karbon untuk mencapai stasiun luar angkasa.
Setelah itu, kapsul akan diluncurkan kembali dari stasiun ke Mars.
Gagasan tentang "tangga langit" itu telah dipertimbangkan oleh manusia sejak 1895, yang pertama kali dicetuskan Konstantin Tsiolkovsky.
Baca Juga: Dipimpin Perempuan, Misi Luar Angkasa Emirat Sukses Masuki Orbit Mars
Kemungkinan "tangga" tersebut harus berada di orbit geostasioner, sehingga dapat bergerak bersamaan dengan planet.
Para insinyur akan merakit stasiun luar angkasa yang sangat besar dan menjatuhkan kabel ke Bumi sebagai "tangga".
Sayangnya, kabel yang cukup panjang dan kuat untuk mempertahankan integritasnya belum ditemukan hingga saat ini.
Tetapi, jika kendala itu berhasil diatasi, kemungkinan biaya perjalanan ke luar angkasa akan turun lebih dari 99 persen.
Dilansir dari Independent, Minggu (27/6/2021), China juga berencana menjelajahi asteroid dan mengirimkan misi ke Jupiter untuk penelitian lebih lanjut.
Misi pengambilan sampel Mars dan misi eksplorasi Jupiter diprediksi akan diluncurkan setelah 2030.