Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Ambon berhasil mengonfirmasi adanya gelombang tsunami setinggi 1,5 meter saat melakukan survei gempa Tehoru, Pulau Seram, Maluku yang terjadi pada 16 Juni pekan lalu.
Kepala stasiun Geofisika Kelas I Ambon Herlambang Hudha di Ambon, Kamis (24/6/2021) survei didasarkan pada sumber informasi BMKG yang menunjukkan parameter lokasi episenter dan informasi awal tingkat kerusakan yang diperoleh dari instansi terkait dan laporan masyarakat.
Seperti diwartakan sebelumnya gempa magnitudo 6,0 mengguncang Pulau Seram, Maluku pada 16 Juni lalu. Berdasarkan pemodelan, gempa itu diprediksi tak memicu tsunami.
Tetapi berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut di stasiun tide gauge Tehoru menunjukkan kenaikan muka air laut setinggi 0,5 meter sehingga BMKG ketika itu mengeluarkan peringatan tsunami.
Baca Juga: Semakin Sering Hujan Bulan Juni, Mengapa?
Dari hasil survei di lapangan, Herlambang menemukan dua lokasi longsoran tanah yaitu di Dusun Mahu dan Negri Saunulu. Ini sesuai dengan dugaan BMKG pada 16 Juni, yang mengatakan tsunami kecil ketika itu dipicu oleh longsor bawah laut.
Sementara berdasarkan wawancara dengan penduduk Dusun Mahu, panjang longsoran tanah mencapai 350 meter sepanjang pantai, dengan lebar 50 meter dari pantai ke arah laut.
Sedangkan longsoran di Negri Saunulu berdasarkan pengukuran tim, longsoran mempunyai panjang hingga 220 meter membentang dari -3.30625 LS - 129.51006 BT hingga -3.3048 LS - 129.51142 BT.
Ia menambahkan, hasil survei pada wilayah yang terdampak tsunami yaitu Tehoru, tidak ditemukan kerusakan yang signifikan. Hasil pengukuran tinggi air mengonfirmasi adanya gelombang tsunami setinggi 1,5 m.
Adapun survei gempa signifikan di Tehoru dilakukan bertujuan antara lain untuk memvalidasi intensitas kerusakan berdasarkan peta guncangan (shakemap), penambahan data makroseismik lapangan, dan mengetahui lokasi longsoran penyebab tsunami lokal di Tehoru.
Baca Juga: Zona Rawan Tsunami, Pemkab Lampung Selatan Pasang Batas Sempadan Pantai
Sebelumnya pada 16 Juni lalu BMKG telah mengatakan bahwa ada tsunami kecil di pesisir selatan Pulau Seram akibat gempa magnitudo 6,0. Selain itu BMKG juga mewanti-wanti bahwa pesisir selatan Pulau Seram memang rawan gempa serta tsunami. [Antara]