Suara.com - Seorang detektor logam di Inggris menemukan dua koin emas langka yang berasal dari pertengahan abad ke-14, ketika wabah Black Death melanda negara itu.
Kedua koin tersebut menggambarkan Edward III, yang mencoba memperkenalkan koin emas ke Inggris mulai 1344.
Edward III mencoba memperbaiki masalah moneter di negara tersebut dengan memperkenalkan koin baru dari Juli 1344 hingga 1351, ketika koin baru lainnya dicetak.
Koin yang disebut "bangsawan emas" itu beratnya hampir 7,7 gram.
Baca Juga: Teliti Sampel Korban Wabah Black Death, Ilmuwan Temukan Fakta Mengejutkan
Detektor logam menemukan kedua koin emas di dekat Kota Reepham di Norfolk County pada Oktober 2019.
Tapi, para arkeolog baru sekarang selesai menganalisis koin tersebut.
Tim ahli memiliki dua kemungkinan bagaimana koin itu bisa terkubur di dalam tanah.
"Kemungkinan kedua koin terkubur pada saat yang sama, entah pemiliknya kehilangan dompet atau sengaja ditimbun sebagai harta karun tersembunyi," tulis Portable Antiquities Scheme (PAS).
Koin ditemukan dalam kondisi yang cukup baik dan hanya memiliki goresan kecil, kemungkinan disebabkan oleh aktivitas pertanian.
Baca Juga: Koin Emas Zaman Raja Henry VIII Ditemukan Terkubur di Halaman Keluarga Ini
Salah satu koin disebut sebagai koin macan tutul atau setengah florin dan memiliki kadar 96 persen emas murni atau sekitar 23 karat.
Penemuan koin macan tutul ini sangat langka karena tidak banyak jenis koin seperti ini yang dicetak dan hampir tidak ada yang selamat.
"Siapa pun orang yang memiliki dua koin itu, ia memiliki posisi yang tinggi di masyarakat," kata Helen Geake, petugas penghubung penemuan untuk PAS, dikutip dari Live Science, Kamis (24/6/2021).
Menurut para ahli, koin tersebut setara dengan 16.700 dolar AS atau sekitar Rp 242 juta jika diuangkan saat ini.
Temuan baru ini juga menunjukkan bahwa koin macan tutul beredar lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.