Serbuk Sari Disebut dapat Sebarkan Infeksi Covid-19?

Kamis, 24 Juni 2021 | 12:41 WIB
Serbuk Sari Disebut dapat Sebarkan Infeksi Covid-19?
Ilustrasi serbuk sari. [Capri23auto/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ahli dari University of Nicosia, Siprus, memperingatkan bahwa serbuk sari dapat membawa ratusan partikel virus, seperti Covid-19 dan meningkatkan risiko infeksi di daerah ramai.

Tim ahli menciptakan simulasi komputer dari pohon dedalu dan memodelkan bagaimana serbuk sarinya menyebar.

Jika terkena angin sepoi-sepoi, model menunjukkan bahwa serbuk sari dapat terbang melewati kerumunan sejauh sekitar 20 meter hanya dalam satu menit.

Kondisi ini berpotensi membantu memindahkan partikel virus di sepanjang jalan.

Baca Juga: Studi: Serbuk Sari dari Tumbuhan Tingkatkan Penyebaran Virus Corona

Secara khusus, tim mensimulasikan bagaimana 10.000 butir serbuk sari yang tertiup dari pohon, akan berinteraksi dengan dua pertemuan di luar ruangan.

Salah satunya berisi 10 orang dan lainnya 100, dengan beberapa individu kemungkinan melepaskan partikel Covid-19.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Setelah menyesuaikan model berdasarkan suhu, kecepatan angin, dan kelembapan pada hari-hari musim semi, tim menemukan serbuk sari akan melewati kedua kerumunan itu dalam waktu sekitar satu menit.

Berdasarkan temuan tersebut, para ahli mengatakan bahwa jarak fisik sejauh hingga dua meter yang sering direkomendasikan sebagai protokol kesehatan mungkin tidak cukup.

Pada hari-hari tertentu, rata-rata pohon dapat melepaskan lebih dari 40 butir serbuk sari per kaki kubik ke udara, dengan setiap butir mampu membawa ratusan partikel virus.

Baca Juga: Tips Cegah Rhinitis Alergi, Penyakit yang Disebabkan Serbuk Sari dan Tungau

"Ini adalah pertama kalinya kami menunjukkan melalui pemodelan dan simulasi, bagaimana butiran mikro serbuk sari di udara dibawa oleh angin sepoi-sepoi, berkontribusi terhadap penularan virus melalui udara pada keramaian di luar ruangan," kata Dimitris Drikakis, ilmuwan dari University of Nicosia, dikutip dari Daily Mail, Kamis (24/6/2021).

Tim ilmuwan sekarang sedang berusaha memahami interaksi antara butiran serbuk sari di udara dan sistem pernapasan manusia, di bawah kondisi lingkungan berbeda.

REKOMENDASI

TERKINI