Dampak Krisis Chip, Harga Laptop dan HP Naik Hingga Rp 722.000

Rabu, 23 Juni 2021 | 20:38 WIB
Dampak Krisis Chip, Harga Laptop dan HP Naik Hingga Rp 722.000
Harga laptop dan HP naik akibat krisis chip. Foto: Ilustrasi laptop. [Shanthi Raja/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa laptop dan gawai dilaporkan mengalami kenaikan naik hingga 50 dolar AS atau setara Rp 722.000. Kenaikan ini disebut akibat dari krisis chip yang melanda industri global.

Mengutip Business Insider, Rabu (23/6/2021), beberapa produsen chip dikatakan telah menaikkan harga lebih tinggi dari yang sebelumnya ditetapkan ke perusahaan teknologi atau ritel. Bahkan kenaikan harga diprediksi akan terus berlanjut.

Salah satu contoh laptop yang turut berimbas adalah merek ASUS. Laptop gaming ini naik dari yang awalnya 900 dolar AS (Rp 12,9 juta) menjadi 950 dolar AS (Rp 13,7 juta) pada bulan ini. Menurut eksekutif perusahaan, melonjaknya harga produk ini disebabkan karena adanya kenaikan di harga komponen.

Selain Asus, Chromebook HP juga disebut naik dari 220 dolar AS atau Rp 3,1 juta menjadi 250 dolar AS atau Rp 3,6 juta di bulan yang sama.

Baca Juga: Waspada! Krisis Chip Global, Banyak Komponen Palsu Beredar

Tahun lalu, kenaikan juga terjadi di sejumlah perangkat. Laptop merek HP disebut naik 8 persen, sementara printer untuk perusahaan naik hingga 20 persen.

CEO HP Enrique Lores mengatakan bahwa kenaikan harga disebabkan karena kekurangan komponen. Ia menyebut harga masih bisa naik apabila biaya chip juga terus meningkat.

CFO Dell Thomas Sweet pada Mei lalu mengaku bahwa perusahaan akan segera menyesuaikan harga karena adanya krisis chip yang terjadi sepanjang tahun. Analis menyebutkan setidaknya krisis akan terus berlanjut hingga setahun ke depan.

Di sisi lain, produsen chip mengaku krisis chip ini bukanlah alasan untuk menaikkan harga komponen. Mereka hanya melanjutkan biaya yang lebih tinggi yang harus dibayar kepada ritel dan perusahaan gadget.

"Kami tidak mengambil keuntungan dari siklus ini. Kami juga membayar lebih untuk pasokan tambahan yang harus kami dapatkan," ungkap CEO Analog Devices Vincent Roche.

Baca Juga: Duh! Lonjakan Covid-19 di Asia, Disebut Perburuk Krisis Chip Global

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI