Suara.com - Bulan Purnama pada Juni akan terjadi pada Jumat (25/6/2021) yang dapat dilihat oleh pengamat di Indonesia.
Saat Bulan Purnama, satelit Bumi itu akan terletak pada jarak 361.000 km dari Bumi dan berada di konstelasi Sagitarius.
Bulan Purnama pekan ini juga disebut sebagai Supermoon karena sejajar dengan titik terdekat Bumi selama orbit elipsnya.
Fenomena ini adalah Supermoon terakhir di tahun 2021.
Baca Juga: Tim Pemantau Hilal Ikut Amati Fenomena Supermoon di Ancol
Hal ini akan membuat Bulan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.
Tak hanya itu, Bulan Purnama pada Juni juga dijuluki sebagai Strawberry Moon.
Penamaan ini dipopulerkan dalam beberapa dekade terakhir oleh Farmers' Almanac di Amerika Serikat.
Dilansir dari In The Sky, Selasa (22/6/2021), nama-nama Bulan Purnama itu diklaim memiliki asal-usul kuno dari suku-suku asli Amerika.
Menurut NASA, Farmers' Almanac pertama kali menerbitkan nama-nama "India" untuk Bulan Purnama pada 1930-an.
Baca Juga: Ada Gerhana Bulan Total, Ini 5 Fenomena Langit yang Terjadi Mei 2021
Berdasarkan Farmers' Almanac, sebagai Bulan purnama pada Juni dan Bulan Purnama terakhir di musim semi, suku Algonquin menyebutkan Strawberry Moon.
Nama itu berasal dari musim yang relatif singkat untuk memanen strawberry di Amerika Serikat bagian timur laut.
Menurut The Sun, secara teknis Bulan Purnama tidak akan berwarna merah muda atau merah seperti strawberry.
Tapi, posisinya yang rendah terkadang dapat memberikan warna kemerahan pada Bulan Purnama.
Nama lain yang diberikan untuk Bulan Purnama Juni adalah Mead Moon, merujuk ketika madu matang dan siap dipanen.