Vaksin Covid-19 Disebut Pengaruhi Siklus Menstruasi Perempuan?

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 22 Juni 2021 | 06:30 WIB
Vaksin Covid-19 Disebut Pengaruhi Siklus Menstruasi Perempuan?
Ilustrasi sakit menstruasi (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekhawatiran telah dikemukakan bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah siklus menstruasi perempuan sebagai laporan efek samping yang tidak biasa.

Lebih dari 2.700 perempuan mengklaim bahwa mereka mengalami pendarahan lebih berat dari biasanya, setelah disuntik dan klaim tersebut sekarang sedang diselidiki.

Angka resmi mengungkapkan bahwa hanya di bawah 4.000 perempuan mengeluh menderita perubahan dalam siklus menstruasi setelah vaksin Covid-19.

Meskipun begitu, kajadian ini tidak termasuk dalam daftar potensi efek samping.

Baca Juga: Atasi Pandemi, Pfizer-BioNTech Diminta Bagikan Resep dan Teknologi Vaksin Covid-19

Sebagian besar perempuan yang terkena adalah antara usia 30 dan 49 tahun.

Ada 2.734 laporan masalah menstruasi yang terkait dengan vaksin AstraZeneca yang dibuat ke Badan Pengatur Produk Obat & Kesehatan (MHRA) sebelum 17 Mei.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Mengutip The Sunday Times, sebanyak 1.158 keluhan dibuat terkait dengan vaksin Pfizer dan 66 terkait dengan orang-orang yang telah menerima vaksin Moderna.

Diperkirakan, jumlah pendarahan lebih berat dari biasanya itu, sebenarnya banyak yang tidak dilaporkan.

Potensi efek samping tampaknya tidak diperhatikan selama uji klinis vaksin, tetapi kadang-kadang efek samping obat baru terlihat setelah diberikan kepada jutaan orang.

Baca Juga: Keren! Sudah 1 Miliar Penduduk China Disuntik Vaksin COVID-19

Namun MHRA mengatakan bahwa perempuan tidak perlu khawatir tentang "peningkatan risiko" masalah menstruasi setelah mendapatkan vaksin.

Mereka juga merasa masih tidak perlu menambahkannya ke daftar potensi efek samping.

Tetapi badan medis itu memilih untuk memasukkan gangguan menstruasi dalam laporan mingguannya tentang reaksi merugikan terhadap suntikan vaksin.

"Hal-hal yang mereka ceritakan kepada saya, kebanyakan menstruasi yang lebih berat atau lebih lambat dari biasanya, sangat mirip dengan laporan yang kami lihat di Kartu Kuning," ujar Victoria Male, ahli imunologi reproduksi di Imperial College London.

Katie Khan (39) dari London, mengatakan siklus menstruasinya menjadi tidak teratur setelah dosis pertama vaksin AstraZeneca.

"Itu berlangsung lebih dari seminggu dan jauh, jauh lebih berat, seperti banjir menstruasi, dan jauh lebih menyakitkan," jelasnya dilansir laman Mirror, Selasa (22/6/2021).

Setelah meninjau laporan, Sarah Branch, direktur kewaspadaan dan manajemen risiko obat-obatan MHRA, mengatakan bukti tidak menunjukkan peningkatan risiko, setelah vaksinasi, dengan tiga vaksin Covid-19 di Inggris.

Dokter menunjukan vaksin COVID-19 Astra Zeneca dosis pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta, Selasa (8/6/2021). [Suara.com/Oke Atmaja]
Dokter menunjukan vaksin Covid-19 Astra Zeneca. [Suara.com/Oke Atmaja]

"Jumlah laporan rendah dalam kaitannya dengan jumlah peempuan yang telah mendapatkan vaksin hingga saat ini dan tingkat latar belakang gangguan menstruasi secara umum. Kami terus memantau laporan ini untuk sinyal potensial," ugkap Sarah.

Sekitar satu dari 10 orang telah mengalami beberapa jenis efek samping sejak memiliki vaksin Covid-19.

Mulai dari termasuk demam, menggigil, sakit kepala, nyeri dan nyeri di tempat suntikan, kelelahan dan mual.

Tapi ini biasanya berlalu setelah beberapa hari dan efek samping yang serius jarang terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI