Suara.com - Turki berencana mengirim penjelajah ke Bulan pada akhir dekade ini, menggunakan mesin roket buatan dalam negeri untuk pertama kalinya.
Misi tersebut direncanakan untuk diuji coba pada 2023.
Hal ini dijabarkan oleh Serdar Huseyin Yildirim, presiden Badan Antariksa Turki (TUA), pada 16 Juni dalam Konferensi Eksplorasi Luar Angkasa Global (GLEX).
Penjelajah yang akan diluncurkan pada 2028 atau 2029 itu akan mendarat di Bulan dan mengumpulkan data ilmiah di permukaannya.
Baca Juga: Misi ke Bulan Semakin Dekat, NASA Selesai Rakit Megaroket SLS
Roket yang meluncurkan penjelajah Bulan akan dibuat menggunakan mesin hibrida yang saat ini sedang dikembangkan di Turki.
"Kami bermaksud menggunakan mesin kami sendiri untuk mencapai Bulan," kata Yildirim, dikutip dari Space.com, Senin (21/6/2021).
Namun untuk fase ini, dia menambahkan, pesawat luar angkasa kami akan dibawa ke orbit rendah Bumi dengan kerja sama internasional.
Menurut laporan dari Turkish Anadolu Press Agency, misi 2023 akan mencakup pendaratan kasar di Bulan yang membantu para insinyur Turki mengumpulkan data untuk pendaratan lunak pada akhir dekade ini.
Turki juga berencana mengirim warga negaranya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), di tahun-tahun mendatang untuk melakukan eksperimen ilmiah.
Baca Juga: Perjalanan Misi ke Bulan SpaceX Tahun Depan, Terima Pembayaran Dogecoin
Program Luar Angkasa Nasional Turki juga merencanakan pembentukan pelabuhan antariksa lokal Turki dan pengembangan sistem satelit.
Untuk saat ini, rincian anggaran program luar angkasa tersebut belum terungkap.