Suara.com - Sebuah malware aneh bernama Vigilante telah ditemukan dan terlihat beredar di internet.
Uniknya, malware ini malah memblokir pengguna yang mengakses situs bajakan.
Hal ini tentu berbeda dengan malware lain yang kebanyakan merugikan pengguna, seperti mencuri informasi penting untuk kejahatan di dunia digital.
Malware Vigilante ini didistribusikan untuk mencegah para pengguna mengakses situs konten ilegal seperti The Pirate Bay.
Baca Juga: Bos Apple Sebut Ponsel Android Punya Banyak Malware Berbahaya
Situs ini berisi beberapa file seperti aplikasi, games, audio, hingga video bajakan yang bisa diunduh gratis.
"Dalam salah satu kasus paling aneh yang pernah saya lihat, salah satu rekan saya baru-baru ini memberi tahu tentang kampanye malware yang tujuan utamanya berbeda dari malware biasanya," kata peneliti Peneliti SophosLabs, Andrew Brandt, dikutip dari Bleeping Computer, Minggu (20/6/2021).
Menurutnya, alih-alih berusaha mencuri password atau memeras pengguna untuk mendapatkan uang tebusan, malware ini malah memblokir komputer pengguna agar tidak dapat mengunjungi sejumlah besar situs web yang berisi software bajakan.
Brandt mengungkapkan, malware Vigilante ini disebarkan melalui discord atau situs torrent.
Di aplikasi Discord, malware ini didistribusikan seperti menampilkan aplikasi biasa yang berstatus bajakan.
Baca Juga: Duh! Indonesia di Posisi ke-7 Jadi Objek Serangan Komputer ICS Global
Di situs bajakan seperti The Pirate Bay, malware didistribusikan dengan cara yang mirip dengan file torrent lainnya, menyamar sebagai file readme, NFO, ataupun shortcut ke situs The Pirate Bay.
Saat dijalankan, program tersebut akan memodifikasi file HOSTS komputer korban dan mengisinya dengan berbagai URL situs bajakan The Pirate Bay, sekaligus mengarahkan ulang situs itu ke localhost IP address 127.0.0.1.
Dikarenakan akses ke situs file bajakan itu diarahkan ulang ke alamat IP sendiri, maka pengguna tidak dapat lagi mengakses situs tersebut.
Meskipun situs ini terlihat seperti merugikan situs bajakan, namun malware ini bisa digunakan untuk mengambil informasi dalam serangan lanjutan.
Diyakini hacker pembuat malware tersebut dapat memeras pengguna dengan mengancam aktivitas ilegalnya yang direkam.