Fosil Badak Raksasa Ditemukan di China, Tingginya Melebihi Jerapah

Minggu, 20 Juni 2021 | 15:32 WIB
Fosil Badak Raksasa Ditemukan di China, Tingginya Melebihi Jerapah
Spesies baru badak raksasa purba, Paraceratherium Linxiaense. [Communications Biology]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para Ilmuwan melaporkan temuan spesies baru badak raksasa purba di Provinsi Gansu, barat laut China.

Diperkirakan badak ini menjadi mamalia terbesar yang pernah hidup di daratan.

Spesies baru ini memiliki nama paraceratherium linxiaense, yang disebut hidup sekitar 26,5 juta tahun yang lalu.

Badak raksasa ini memiliki berat 21 ton atau setara empat gajah Afrika.

Baca Juga: Dikira Dinosaurus Terkecil, Fosil 99 Juta Tahun Ini Ternyata Kadal Aneh

Binatang purba tak bertanduk ini dikatakan memiliki tinggi hingga 7 meter yang bisa mencapai puncak pohon.

Angka ini menjadikannya sebagai hewan yang lebih tinggi dari jerapah.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Communications Biology.

Spesies baru badak raksasa purba, Paraceratherium Linxiaense. [Communications Biology]
Spesies baru badak raksasa purba, Paraceratherium Linxiaense. [Communications Biology]

Para ilmuwan mengatakan bahwa analisis fosil yang ditemukan di dekat desa Wang Jia Chuan pada 2015, menunjuk pada spesies baru sekaligus berbeda dengan badak raksasa lainnya yang telah ditemukan.

Dr Deng Tao selaku Ketua Peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology Beijing mengatakan, tengkorak dan tulang rahang fosil ini menunjukkan bahwa hewan baru tersebut memiliki tengkorak yang ramping.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Baru Buaya Prasejarah Terbesar

Batang hidungnya mirip dengan tulang yang ada di tapir modern saat ini.

Para ilmuwan menemukan bahwa spesies baru itu berkaitan dengan badak raksasa yang pernah hidup di Pakistan.

Ini menunjukkan bahwa hewan purba tersebut telah melakukan perjalanan melintasi Asia Tengah.

Jika hewan itu bisa berkeliaran bebas dari barat laut China ke anak benua India-Pakistan, ini menunjukkan bahwa Dataran Tinggi Tibet saat itu kemungkinan memiliki beberapa daerah dataran rendah.

Spesies baru badak raksasa purba, Paraceratherium Linxiaense. [Communications Biology]
Spesies baru badak raksasa purba, Paraceratherium Linxiaense. [Communications Biology]

"Kondisi tropis memungkinkan badak raksasa untuk kembali ke utara menuju Asia Tengah, menyiratkan bahwa wilayah Tibet masih belum terangkat dan dataran tinggi seperti sekarang," kata Deng, dikutip dari BBC, Minggu (20/6/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI