Suara.com - CEO Apple Tim Cook mengaku usulan aturan baru di Uni Eropa bisa membuat iPhone tak lagi aman.
Aturan ini dinilai membuka peluang bagi aplikasi pihak ketiga di luar App Store dapat diinstal pengguna iPhone.
Aturan baru bernama Digital Markets Act (DMA) ini diusulkan oleh Kepala Antimonopoli Uni Eropa, Margrethe Vestager.
Tim Cook merasa khawatir aturan baru ini akan mengarahkan banyaknya aplikasi tidak resmi di luar App Store atau side-loading bisa dipasang di perangkat Apple.
Baca Juga: Terungkap, Sensor Suhu Tubuh di Apple Watch Diteliti Sejak 2019
"DMA saat ini yang sedang dibahas akan memaksa side-loading pada iPhone," kata Cook dalam konferensi VivaTech di Prancis, dikutip dari NDTV, Minggu (20/6/2021).
Ia berpendapat, aturan ini akan menjadi cara terbaik untuk memasukkan lebih banyak aplikasi ke iPhone.
Tim Cook mengklaim itu dapat menghancurkan keamanan iPhone dan banyak inovasi privasi yang selama ini dibangun di App Store, mulai dari Privacy Nutrition Labels dan App Tracking Transparency.
Ekosistem Apple memang memiliki dua fitur privasi baru yang diberi nama Privacy Nutrition Labels dan App Tracking Transparency.
Fitur pertama muncul di deskripsi App Store, di mana itu seperti label yang berisi data apa saja yang akan diambil aplikasi sebelum diinstal.
Baca Juga: Apple Pimpin Pasar HP 5G, Samsung Catat Pertumbuhan Tercepat di Q1 2021
Sementara App Tracking Transparency adalah opsi yang bertujuan agar aplikasi tidak melacak data dan menampilkan iklan yang relevan dari data tersebut.
Dengan ini, pengguna bisa memilih aplikasi mana saja yang boleh melacak data atau tidak diizinkan sama sekali.
Awal bulan ini, Parlemen Uni Eropa tengah menggodok rancangan peraturan anti monopoli baru yang akan berdampak pada perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, Apple, dan Facebook.
"Apple akan mengambil bagian dalam debat dan mencoba mencari jalan ke depan," pungkas Cook.