Suara.com - Para ilmuwan membagikan pemandangan langka permukaan Pluto yang diterangi Matahari sepenuhnya.
Kejadian ini dilaporkan tidak akan terjadi lagi selama 161 tahun.
Pemandangan ini diabadikan ilmuwan planet Bonnie Buratti, yang telah menunggu selama satu dekade untuk kesempatan tersebut.
"Kami mendapat kesempatan sekali seumur hidup untuk melihat Pluto sepenuhnya diterangi cahaya," kata Buratti dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California, dikutip dari Space.com, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Dibekukan 30 Tahun, Ilmuwan Berhasil Hidupkan Kembali Beruang Air
Pengamatan itu memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur sesuatu yang disebut "gelombang oposisi".
Para ahli percaya bahwa pola gelombang dipengaruhi oleh kepadatan material di permukaan objek.
Dengan kata lain, peneliti dapat mengetahui sesuatu tentang struktur permukaan benda tersebut ketika diterangi cahaya Matahari.
Pluto yang diterangi cahaya sangat sulit untuk diabadikan dari Bumi karena kemiringan orbit Pluto.
Buratti dan timnya menggunakan teleskop Hale 200 inci di Observatorium Palomar dekat San Diego.
Teleskop Hale dilengkapi dengan sistem optik yang dapat memberikan pandangan Pluto dan Charon secara terpisah.
Baca Juga: Ilmuwan Harvard Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik dengan Pengisian Singkat
Tim berhasil menangkap pengamatan tersebut pada 12 Juli 2018 dan Juli 2019.
Buratti dan rekannya juga berencana melakukan pengamatan lain, tapi pandemi Covid-19 menutup observatorium.
Para ilmuwan berharap dapat melakukan pengamatan terhadap Pluto untuk mengklarifikasi bagaimana gelombang oposisi di Pluto terjadi.