Suara.com - China berencana mengirim astronot ke Mars dan kembali ke Bumi serta membangun peradaban manusia jangka panjang di Planet Merah, sama seperti ambisi NASA.
Hal itu diumumkan seorang pejabat senior industri luar angkasa China, Rabu (16/6/2021) melalui konferensi Global Space Exploration yang berlangsung di Rusia.
Wang Xiaojing, presiden China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), mengatakan bahwa China sedang meneliti pilihan terbaik untuk misi manusia yang berkelanjutan ke Mars.
Jika memperhatikan keberhasilan pendaratan penjelajah Mars Tianwen-1 Zhurong belakangan ini, Wang mengatakan, China memiliki rencana lebih besar, bahkan di luar misi pengembalian sampel Mars yang direncanakan untuk diluncurkan pada awal 2029.
Baca Juga: Ilmuwan Optimis Manusia Bisa Bereproduksi di Mars, Ini Alasannya
China juga berencana mengekstraksi air bawah permukaan atau menghasilkan oksigen di Mars untuk pengujian pemanfaatan sumber daya in-situ.
Wang mengungkap bahwa CALT telah menyelesaikan penelitian komprehensif tentang arsitektur misi.
Ini mencakup melihat waktu peluncuran potensial yang tersedia, jenis orbit yang dapat digunakan pesawat ruang angkasa untuk sampai ke Mars.
Selain itu, juga sistem propulsi yang paling cocok untuk memungkinkan kunjungan jangka pendek dan jangka panjang.
Dilansir dari Space.com, Kamis (17/6/2021), rencana China yang disampaikan Wang memang ambisius, tetapi masih dalam tahap yang sangat awal.
Baca Juga: China Rilis Foto Selfie Penjelajah Zhurong di Mars
China saat ini sedang mempersiapkan peluncuran misi Shenzhou 12, yang mengirim tiga astronot ke luar angkasa baru Tianhe pada 16 Juni pukul 21:22 EDT atau 17 Juni pukul 09:22 waktu Beijing.
Tidak ada garis waktu untuk memulai misi berawak yang disebutkan Wang.
China saat ini sedang berfokus pada misi berawak ke Bulan pada tahun 2030-an, sehingga misi Mars kemungkinan akan lebih jauh dari garis waktu tersebut.