Suara.com - Beberapa murid mengaku, sistem belajar online tidak maksimal, tapi beberapa guru juga dibuat kewalahan oleh tingkah siswa selama belajar jarak jauh.
Hal ini juga dialami seorang guru yang mengajar TKR atau Teknik Kendaraan Ringan. TKR adalah salah satu jurusan yang umum ada di SMK.
Dalam pesan WhatsApp yang dibagikan oleh warganet yang tak diketahui identitasnya melalui base Twitter @schfess pada 12 Juni, warganet itu mengunggah pesan dari guru yang memohon kepada murid-muridnya untuk melengkapi tugas di semester genap dan ganjil.
Dalam tangkapan layar, nama guru tersebut disimpan sebagai "Pak Debi".
Baca Juga: Jual Motor Ayah Demi Ketemu Teman Mabar, ABG Ini Malah Terabaikan di Bandara
Kemungkinan besar, beliau telah meminta murid-muridnya untuk menyerahkan tugas itu sebelumnya.
Karena tak ada yang menanggapi, guru tersebut menggunakan kata "mengemis" agar muridnya segera mengumpulkan tugas.
Ia meminta muridnya untuk datang ke sekolah pada 13 Juni pukul 07:30 pagi dan memberikan tambahan waktu 30 menit bagi yang telat.
Di luar jam tersebut, guru itu menegaskan tidak akan memberi nilai sehingga murid yang bersangkutan terancam tidak naik kelas.
"Pengumuman penting khusus bagi siswa kelas X TKR 3 yang belum tuntas tugas-tugasnya di semester ganjil dan genap. Saya mohon dengan ngemis ke kalian datang ke sekolah besok hari Minggu tanggal 13 Juni 2021 jam 07:30. Lebih dari jam 08:00 saya suruh pulang dan resiko tidak akan saya naikan di rapat pleno hari Senin," tulis sang guru.
Baca Juga: Minta Tolong Suami Beli Sayur di Pasar, Ending Kisah Ini Malah Bikin Warganet Tepuk Jidat
Beliau juga meminta murid untuk membawa buku tulis lengkap dengan LKS (Lembar Kerja Siswa), sesuai dengan tugas mata pelajaran yang belum dikerjakan.
Karena masih menginginkan murid-muridnya untuk naik kelas dan mendapat nilai, guru itu rela menunggu para muridnya menyelesaikan tugas bahkan hingga malam.
"Ayo dikerjakan dan dituntaskan bersama-sama, saya tungguin tugas kalian semua selesai sampai malam pun saya siap dampingi dan tungguin. Saya ingatkan bagi siswa yang punya nyali besar dan siap naik kelas," tambah guru tersebut.
Pada akhir pesannya, sang guru juga berpesan ia tidak membutuhkan siswa yang berputus asa sebelum mencoba untuk memperbaiki nilainya.
"(Story temen) kebayang sih gurunya semarah apa... masih baik mau dampingin, emang muridnya aja kurang ajar," tulis warganet yang mengunggah pesan tersebut.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 409 kali dan disukai sebanyak lebih dari 7.959 kali oleh sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar.
Sebagian besar pengguna menyoroti sikap muridnya yang tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.
"Kalau gurunya sampe kayak gini sih berarti muridnya yang bermasalah, udah baik loh gurunya mau ngurusin. Ada modelan guru yang bodo amat mau kamu ada nilainya atau enggak wkwk," tulis akun @kentangkyuti.
"Dua semester nggak ngapa-ngapain itu muridnya?" komentar @habilaaa.
"Sampe mau nemenin ya Allah, sabar banget. Sesuah apa pun tugasnya kalau nggak ngerti kan ada Google, bisa tanya temen juga. Sedih banget liat pelajar yang sebodo amat itu sama sekolahnya, padahal buat masa depan dia sendiri juga," ungkap @haruxkyuu.
"Bisa-bisanya dia tenang pas ada tugas numpuk..." tambah @hcnfelicx.
"Gue udah sampe di tahap yang nanyain 'Bu, kira-kira ada rekapan tugas yang belum?' ke guru. Sorry, mate. I did it but you ignored it. Blass lah. Banyak yang nggak bertanggung jawab. Giliran nanti di rapot wenilai kosong atau di bawah KKM malah ngamuk," cuit @mutianvndn.