Dengan laser sebagai sumber cahayanya, model 3-chip ini tahan hingga 20.000 jam bebas perawatan dan hasil warna cahaya yang lebih tinggi dibandingkan proyektor DLP 1-chip.
Teknologi ini juga berkontribusi pada penghematan waktu dan biaya jauh lebih besar, sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna.
Selain itu, proyektor LightScene Epson juga menawarkan lebih banyak fleksibilitas dibanding tampilan konvensional.
Struktur ball joint pada seri LightScene EV-110 dapat melakukan rotasi proyektor 360 derajat, memungkinkan pengguna memproyeksikan konten ke lantai, langit-langit, atau dinding sehingga menciptakan interaksi yang lebih atraktif bagi pelanggan.
Proyektor LightScene EV-110 dan EV-115 juga didukung dengan audio Bluetooth sehingga pengguna tidak lagi membutuhkan speaker tambahan ataupun tambahan kabel.
EV-110 dan EV-115 juga mendukung interaktivitas dasar dengan konektivitas General Purpose Input atau GPI.
![Ilustrasi Epson. [Epson Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/19/38775-ilustrasi-epson.jpg)
Teknologi ini memungkinkan pengguna mengintegrasikan sensor gerak dengan proyektor dan menggabungkan interaktivitas sederhana dengan tanda proyeksi.
Kemudian, dengan perangkat lunak Epson Projector Content Manager, konten dapat diunggah melalui jaringan yang memungkinkan pengunggahan materi promosi baru dengan mudah.
Pengguna dapat menambahkan gambar dan video pada daftar putar dan mengatur fungsi pemutaran seperti interval, transisi, loop, dan filter.
Baca Juga: Epson Resmi Hadirkan Printer SC-F10030H untuk Kebutuhan Tekstil
Perangkat lunak gratis juga memungkinkan pengguna menjadwalkan konten, memastikan minimal intervensi untuk daftar putar yang perlu diulang secara berkala.