Suara.com - Epson luncurkan dua lightning projector LightScene terbaru di Indonesia lewat model EV-110 dan EV-115 3LCD.
Dikatakan lightning projector karena perangkat menggunakan sumber cahaya laser untuk menciptakan tampilan digital signage terbaik.
Zanipar S A Siadari, Head of Visual Instrument & Printer Department Epson Indonesia mengatakan, proyektor ini bisa memberikan kesan lebih hidup dan menyatu dengan desain interior ruangan ataupun ruang sekeliling.
"Produk Epson proyektor LightScene ini menawarkan perspektif baru kepada bisnis untuk membuat papan nama proyeksi serta dapat membantu mewujudkan kreativitas para pengguna proyektor kami," kata Zanipar dalam keterangan yang diterima, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga: Epson Resmi Hadirkan Printer SC-F10030H untuk Kebutuhan Tekstil
Menurutnya, proyektor ini bisa menjadi solusi Projection signage yang atraktif dan elegan bagi industri hotel, korporasi, etalase ritel, dan juga para seniman visual yang dapat memberikan kesan dan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung.
Proyektor Epson EV-110 dan EV-115
Desain proyektor dirancang seperti lampu sorot ramping yang dapat dengan mudah diposisikan dan dikondisikan sesuai dengan ruangan atau tempat yang diinginkan.
Hadir dalam dua warna, EV-110 (putih) dan EV-115 (hitam), membuat proyektor mampu menyatu menjadi bagian dari interior ruangan, baik pada ruangan beraksen terang dan juga beraksen remang atau gelap.
Proyeksi yang dihasilkan akan mampu memikat penikmat dengan konten-konten dinamis yang tidak terikat oleh permukaan atau bingkai.
Baca Juga: Sasar Industri Garmen, Epson Rilis Printer SureColor SC-F3030
Didukung dengan teknologi 3LCD Epson, proyektor LightScene EV-110 dan EV-115 menawarkan resolusi WXGA, memastikan gambar jelas dan tajam untuk memproyeksikan video atau signage definisi tinggi.
Dengan laser sebagai sumber cahayanya, model 3-chip ini tahan hingga 20.000 jam bebas perawatan dan hasil warna cahaya yang lebih tinggi dibandingkan proyektor DLP 1-chip.
Teknologi ini juga berkontribusi pada penghematan waktu dan biaya jauh lebih besar, sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna.
Selain itu, proyektor LightScene Epson juga menawarkan lebih banyak fleksibilitas dibanding tampilan konvensional.
Struktur ball joint pada seri LightScene EV-110 dapat melakukan rotasi proyektor 360 derajat, memungkinkan pengguna memproyeksikan konten ke lantai, langit-langit, atau dinding sehingga menciptakan interaksi yang lebih atraktif bagi pelanggan.
Proyektor LightScene EV-110 dan EV-115 juga didukung dengan audio Bluetooth sehingga pengguna tidak lagi membutuhkan speaker tambahan ataupun tambahan kabel.
EV-110 dan EV-115 juga mendukung interaktivitas dasar dengan konektivitas General Purpose Input atau GPI.
Teknologi ini memungkinkan pengguna mengintegrasikan sensor gerak dengan proyektor dan menggabungkan interaktivitas sederhana dengan tanda proyeksi.
Kemudian, dengan perangkat lunak Epson Projector Content Manager, konten dapat diunggah melalui jaringan yang memungkinkan pengunggahan materi promosi baru dengan mudah.
Pengguna dapat menambahkan gambar dan video pada daftar putar dan mengatur fungsi pemutaran seperti interval, transisi, loop, dan filter.
Perangkat lunak gratis juga memungkinkan pengguna menjadwalkan konten, memastikan minimal intervensi untuk daftar putar yang perlu diulang secara berkala.
Untuk solusi pembuatan konten yang mudah dan hemat biaya, pengguna iOS dapat memanfaatkan aplikasi Epson Creative Projection untuk mendesain signage khusus di iPhone atau iPad.
Aplikasi gratis ini memungkinkan pengunggahan konten melalui jaringan Wi-Fi.
Proyektor Epson EB-800F dan EB-805F
Selain dua seri di atas, Epson juga menghadirkan proyektor ultra-short-throw lewat EB-800F (putih) dan EB-805F (hitam).
Dua model ini juga didukung dengan teknologi 3LCD Epson, model terbaru dengan 5000-lumen, masa pakai hingga 20.000 jam, dan output cahaya warna yang lebih tinggi dibandingkan proyektor DLP 1-chip.
Dengan laser sebagai sumber cahaya, proyektor laser full HD baru ini menawarkan rasio kontras yang lebih besar, gambar yang lebih tajam.
Content creator bisa melakukan eksplorasi berbagai eksekusi visual yang artistik dan kreatif.