Tapi, tidak ada informasi pembayaran yang diakses oleh peretas (ransomware).
"Ke depan, McDonald's akan memanfaatkan temuan dari penyelidikan serta masukan dari sumber daya keamanan untuk mengidentifikasi cara untuk lebih meningkatkan langkah-langkah keamanan kami yang ada," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada The Independent.
Tidak hanya McDonald's, beberapa industri besar telah dilanda serangan siber dalam beberapa bulan terakhir.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran tentang dampak peretas terhadap infrastruktur penting.
McDonald's mengatakan, pelanggaran datanya bukan serangan ransomware, yang berarti tidak ada uang tebusan dibayarkan kepada peretas untuk memulihkan sistem yang terkena dampak.