Waduh! Indonesia Jadi Target Empuk Kejahatan Siber selama Pandemi

Dythia Novianty | Lintang Siltya Utami
Waduh! Indonesia Jadi Target Empuk Kejahatan Siber selama Pandemi
Ilustrasi kejahatan siber [Shutterstock].

Semakin banyak pengguna menjelalah online, maka semakin besar kesempatan untuk melakukan upaya berbahaya.

Kedua, menggunakan metode yang paling sederhana yaitu rekayasa sosial, di mana pengguna dapat mengunduh file berbahaya ke komputer.

Meskipun terjadi peningkatan ancaman web, tetapi Kaspersky menilai adanya penurunan ancaman lokal di Indonesia.

Data telah mendeteksi sebanyak 23,6 juta insiden lokal di komputer pengguna KSN di Indonesia.

Dengan kata lain, 27,7 persen pengguna di Indonesia hampir terinfeksi oleh ancaman lokal selama kuartal pertama 2021.

Baca Juga: Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada

Walaupun itu angka yang tinggi, tetapi terjadi penurunan 18 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

"Lebih dari 70 persen penduduk Indonesia adalah pengguna internet, sehingga tidak diragukan bahwa negara ini masih menjadi daya tarik bagi para penjahat siber," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam pernyataan yang diterima Suara.com.

Ilustrasi browsing internet. [Pixabay]
Ilustrasi browsing internet. [Pixabay]

Menurut Dony Koesmandarin, Territory Manager untuk Indonesia di Kaspersky, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan di masa depan dengan pembangunan infrastruktur dan adaptasi teknologi.

"Hal ini mendorong harus diterapkannya internet aman dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan siber," katanya.

Untuk terhindar dari ancaman online, pengguna disarankan memeriksa setiap tautan dengan cermat sebelum mengunjungi situs.

Baca Juga: Cara Menangkis Serangan Ransomware lewat Kamera Pengawas

Jangan memercayai email dari pengirim yang tak dikenal, dan jangan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak tepercaya.