Suara.com - Apple sepakat memberikan kompensasi jutaan dolar kepada seorang perempuan (21) asal Oregon, Amerika Serikat.
Hal ini dikarenakan ia merasa dirugikan karena teknisi Apple membocorkan koleksi foto pribadi hingga video dewasa miliknya ke online.
Kasus ini bermula ketika perempuan tersebut menyerahkan ponselnya untuk diperbaiki ke pusat servis di Kota Sacramento, California, yang dioperasikan oleh mitra Apple, Pegatron.
Kemudian, dua teknisi tersebut menemukan sekitar 10 foto dan video seks pribadinya dari telepon si perempuan.
Baca Juga: Fitur Baru Apple Cegah Pengiklan Lacak Aktivitas Internet
Sayangnya, teknisi malah mengunggah koleksi foto dan video syur tersebut.
Diketahui konten dewasa ini diunggah langsung di akun Facebook milik perempuan, yang menandakan seolah dirinya sendiri yang memosting.
Unggahan ini kemudian dihapus setelah sang perempuan diberitahu langsung oleh teman-temannya.
Mengutip New York Post, Rabu (9/6/2021), Apple dikatakan sepakat untuk membayar kompensasi senilai jutaan dolar AS. Namun, tidak mengungkap berapa jumlah pastinya.
Menurut pengacara perempuan yang tidak disebutkan namanya ini, kliennya telah meminta kompensasi sebesar 5 juta dolar AS atau setara Rp 71,3 miliar.
Baca Juga: 5 Pengumuman Penting dari Apple di Event WWDC 2021
Pengacara korban mengatakan bahwa pihaknya telah menuntut Apple karena karena pelanggaran privasi dan memperingatkan soal publisitas media negatif.
Apple kemudian sepakat membayar, tapi akan diganti oleh Pegatron sekaligus memecat kedua teknisi itu.
Situasi ini terungkap setelah Pegatron mengajukan gugatan karena menolak biaya kompensasi tersebut.
Selama pengadilan, Apple membantah akan membuat rincian penyelesaian publik karena dapat membahayakan bisnisnya.
Namun, Apple telah mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut benar terjadi.
Mereka berkomitmen untuk menjaga privasi dan keamanan data pelanggan dan memiliki sejumlah aturan untuk memastikan data terlindungi selama proses perbaikan ponsel.
"Ketika kami mengetahui adanya pelanggaran berat terhadap kebijakan kami di salah satu vendor kami pada 2016, kami segera mengambil tindakan dan sejak itu terus memperkuat protokol vendor kami," pungkas Apple.