Suara.com - Badak putih utara (Northern white rhinoceros) tengah menjadi pembicaraan hangat di dunia maya karena dikabarkan punah.
Namun, menurut situs Mongabay, kemungkinan besar berita tersebut mengacu pada kematian badak putih utara jantan terakhir yang mati pada 2018.
Diberi nama Sudan, badak putih utara jantan terakhir di dunia itu mati pada usia 45 tahun di Konservasi Ol Pejeta, Kenya.
Menurut para ahli, selain usianya yang sudah tua, fisik Sudan juga lemah dan lumpuh dari bagian pinggang ke bawah.
Kaki belakangnya yang goyah juga tidak memungkinkannya melakukan kawin dengan badak betina.
Untuk berjaga-jaga, para ilmuwan telah mengumpulkan dan membekukan sampe sperma dengan harapan dapat menyelamatkan spesies Sudan.
![Badak Putih Utara disebut punah. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/08/84501-badak-putih-utara-disebut-punah.jpg)
Namun, badak putih utara belum benar-benar punah karena menurut Konservasi Ol Pejeta, masih ada dua betina yang hidup di sana dan tim ilmuwan saat ini sedang mengerjakan metode reproduksi bantuan.
Meski belum punah, tetapi status badak putih utara dinyatakan "punah secara fungsional" pada 2018.
Dua badak putih utara betina terakhir yang masih hidup merupakan seekor induk dan anaknya bernama Najin dan Fatu.
Baca Juga: Cegah Kepunahan, Embrio Badak Putih Utara Siap Diimplantasi
Untuk menyelamatkan spesies tersebut, para ahli membuat rencana dengan memanen telur dari dua betina dan membuahinya secara artifisial, menggunakan sperma beku dari Sudan untuk menghasilkan embrio badak putih utara.